Jakarta Pembalap Italia, Valentino Rossi, mengenang masa kejayaannya sewaktu ajang balapan motor paling bergengsi mengalami transisi pada 2002. Saat itu, perubahan besar terjadi di kelas utama.
Untuk pertama kalinya tim pabrikan diizinkan memperbesar kapasitas total mesin menjadi 990cc. Perubahan itu ternyata menguntungkan Valentino Rossi.
Baca Juga
Perubahan tersebut membuat Valentino Rossi sulit dibendung oleh para pesaing terdekatnya. Pasalnya, The Doctor sukses mengukuhkan diri sebagai pemenang di kelas utama MotoGP selama empat musim secara beruntun (2002-2005).
Masa kejayaan itu tampaknya masih menggelayuti pikiran Rossi hingga sekarang. Bahkan pembalap Yamaha itu sangat antusias ketika membicarakan mengenai hal tersebut. Lalu apa yang membedakannya dengan MotoGP 2018?
Rossi menjelaskan, perbedaan yang sangat mendasar adalah persaingan antar pembalap saat ini sangat dekat ketimbang 15 tahun lalu, terutama saat menjalani sesi latihan bebas. Dia menilai ini sebuah kemajuan besar.
Perbedaan Terbesar
"Saya pikir salah satu perbedaan terbesar dibandingkan 15 tahun lalu adalah sekarang kami selalu sangat dekat selama latihan. Saya pikir dibandingkan 15 tahun yang lalu, tingkat profesionalisme olahraga telah meningkat pesat," kata Rossi, seperti dikutip dari DailyStar, Minggu (29/7/2018).
"Sekarang, tim maupun pembalap mencoba untuk bekerja pada detail kecil. Banyak yang mencoba memahami dan belajar melewati tikungan dan melakukan pengereman dengan baik. Intinya, 15 tahun yang lalu itu lebih romantis! Anda akan mengendarai motor yang sesuai dengan perasaan Anda," tambah Rossi.
Rossi menjelaskan, MotoGP tahun ini sedikit membosankan karena para pembalap terus bekerja pada proses pengembangan motor. Namun, itulah perbedaannya ketimbang 15 tahun lalu.
Musuh Bebuyutan
"Sekarang para pembalap harus bekerja lebih banyak. Mungkin ini sedikit lebih membosankan! Saya pikir ini adalah salah satu perbedaan terbesar, tetapi itu baik untuk kejuaraan."
Saat ini Rossi tertahan di peringkat kedua dengan raihan 119 poin. Dia tertinggal 46 angka dari musuh bebuyutannya Marc Marquez yang mengunci pemuncak klasemen sementara MotoGP. Dengan 10 balapan tersisa, persaingan kedua pembalap diprediksi bakal berlangsung seru. (David Permana)