Bola.com, Sidoarjo - PSSI sedang menjadi sorotan publik setelah Menpora Imam Nahrawi mengancam bakal kembali membekukan PSSI. Imam menyatakan masih melihat praktik judi dan pengaturan skor di sepak bola nasional.
Jika kondisi itu masih terjadi, Imam menyebutkan langkah pembekuan PSSI bakal ditempuhnya. Hal itu sudah pernah pernah terjadi pada 2015-2016 yang berujung sanksi dari FIFA.
Ketua PSSI, Edy Rahmayadi, menanggapi wacana itu. Dia memilih untuk enggan merespons lanjut. "Pembekuan apa itu? Jangan didengar kabar-kabar seperti ini," kata pria yang terpilih sebagai Gubernur Sumatra Utara itu.
Baca Juga
Sebelumnya, Plt. Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menyatakan pihaknya siap dipanggil oleh Menpora untuk mendengarkan langsung apa yang ingin disampaikan terkait persoalan ini.
Joko Driyono mewakili PSSI justru akan berterima kasih jika hal yang terkait praktik judi dan pengaturan skor seperti yang dilontarkan Menpora, dapat dibuktikan karena penanganan kasus semacam ini membutuhkan aduan.
Di sisi lain, komentar itu dilontarkan Edy di saat menyaksikan duel Timnas Indonesia U-16 melawan Filipina di Piala AFF U-16 2018 yang dimainkan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Minggu malam (29/7/2018).
Itu adalah kemunculan publik pertama Edy Rahmayadi dalam status Ketua Umum PSSI selepas memenangi Pilkada Gubernur Sumatra Barat.
Untuk mengikuti Pilkada itu, Edy Rahmayadi mengajukan cuti dari 16 Februari-30 Juni 2018. Tugas harian ketua umum PSSI dilimpahkan kepada Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, yang lantas jadi Plt. Ketua Umum PSSI.