Cabor Baru Asian Games 2018: Paralayang, Bidik Emas dari Ketinggian

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 31 Jul 2018, 10:02 WIB
Logo Cabang Baru Asian Games 2018_Paralayang/Paragliding (Bola.com/Adreanus Titus)

Jakarta - Paralayang adalah olahraga yang menitikberatkan pada kemampuan mengendalikan parasut untuk terbang. Olahraga rekreasi ini, sebenarnya sudah lama dikenal di Indonesia.

Paralayang tidak menggunakan alat atau mesin sebagai sumber tenaga. Karena itu kemampuan angin sangatlah penting. Untuk itu, olahrga ekstrem ini, biasanya dimulai dari ketinggian sebagai jalur lepas landas.

Advertisement

Kabar baik kini dirasakan atlet maupun penggemar Paralayang. Ini setelah Paralayang masuk dalam cabang olahraga yang akan diikutsertakan di Asian Games 2018.

Hal ini sesuai keputusan Sidang Umum OCA (Dewan Olimpiade Asia) di Danang, Vietnam, 25 September lalu. Di Asian Games 2018 nanti, ada dua kategori paralayang yang akan dipertandingkan, yaitu cross country dan akrobatik.

Akrobatik paralayang adalah disiplin gaya bebas dengan segala macam trik yang spektakuler di langit. Biasanya sayap didesain secara khusus agar menghasilkan gerakan dinamis.

Sedangkan, cross country adalah teknik terbang yang berkaitan dengan lamanya berada di udara untuk menempuh jarak yang jauh dengan hanya mengandalkan angin dan matahari.

Paralayang melengkapi 8 cabang non-Olimpiade dan 32 cabang Olimpiade yang akan dilombakan di Jakarta dan Palembang, Agustus 2018 mendatang. Sekitar 13 ribu atlet, pelatih dan pembina dari 45 negara diperkirakan akan hadir di Asian Games 2018.

2 dari 3 halaman

Buka Peluang ke Olimpiade

Persiapan jelang lepas landas saat kejuaraan Paralayang TROI 2016, di Gunung Tumpa, Manado, Sulawesi Utara.

Paralayang ke Asian Games 2018, diharapkan dapat membuka peluang mengikuti Olimpiade 2024. Pasalnya, pada Olimpiade Tokio 2020, Paralayang tersingkir cabang Sepatu Roda dan Selancar (Surfing).

“Bukan tidak mungkin Paralayang ikut Olimpiade, karena sudah berhasil masuk Asian Beach Games, SEA Games dan Asian Games,” kata Ketua Persatuan Gantolle dan Paralayang Indonesia (PGPI), Djoko Bisowarno.

Di ajang Asean Games nanti, Paralayang dibebani target 3 medali emas. Djoko menyebut peluang Indonesia ada di nomor beregu putri dan putri. “Tinggal kejar nomor perorangan,” jelasnya.

Sementara itu, lawan kuat yang harus diwaspadai Indonesia di nomor lintas alam terbatas, adalah; Nepal, Jepang dan Korea. Sedangkan di nomor ketepatan mendarat; Thailand, Jepang, Korea dan Tiongkok.

3 dari 3 halaman

Peringkat Tiga Dunia

Olahraga dirgantara Paralayang kembali semarak di tanah air, dengan digelarnya Seri I Piala Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (PGAWC) 2017, di Gunung Tumpa, Manado, Sulawesi Utara. Fotografi: LASSAK IMAJI/TAGOR SIAGIAN

Di antara atlet pelatnas Paralayang saat ini terselip nama Rika Wijayanti. Rika berkembang menjadi salah satu atlet wanita terbaik di dunia paralayang.

Di tahun 2017 lalu, Rika berhasil menjadi juara dunia di nomor ketepatan mendarat. Di tahun ini, Rika memulai seri Paragliding Accuracy World Championship (PGWAC) 2018 dengan baik. Berbekal parasut SkyWalk, ia menjuarai seri pertama di Cyprus, Turki.

Ia pun menargetkan hasil maksimal di Asian Games 2018 mendatang. Atlet yang saat ini berada di peringkat tiga dunia itu, yakin bisa ikut membawa harum nama Indonesia, lewat cabang yang pertama kalinya ditandingkan di Asian Games 2018. "Kalau tahun ini target saya emas Asian Games 2018 di nomor ketepatan mendarat perorangan," kata Rika.