Bola.com, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), menyatakan kesiapan mengamankan gelaran Asian Games 2018. Dua institusi tersebut sudah memeteakan ada empat kerawanan yang menjadi fokus pengamanan selama event di Jakarta dan Palembang.
Baca Juga
Kapolri, Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, kerawanan pertama yang perlu diwaspadai adalah ancaman terorisme. Kendati, dia meminta masyarakat tidak takut berlebihan karena Polri terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap kelompok-kelompok teroris.
"Sampai hari ini kita sudah tangkap 242 orang pasca-bom Surabaya, 21 di antaranya terpaksa tertembak karena melawan ketika ditangkap dengan barang buktinya. Ini operasi akan terus berlanjut," ujar Tito usai rapat pengamanan Asian Games di Balai Pertemuan Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/7/2018).
Kerawanan lain yang menjadi fokus pengamanan Asian Games 2018 adalah kejahatan konvensional atau street crime. Tito mengklaim, pihaknya telah menangkap ribuan penjahat jalanan dalam operasi yang dilakukan sebulan terakhir.
Operasi cipta kondisi yang menyasar kejahatan jalanan seperti copet, jambret, begal, dan penodong ini terus dilakukan hingga Asian Games berlangsung.
Kerawanan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi juga menjadi fokus pengamanan. Apalagi Asian Games 2018 juga diselenggarakan di Palembang, Sumatera Selatan.
"Ini titik api yang ada kita bergerak proaktif, jaga itu termasuk penegakan hukumnya tangkap bagi yang membakar," ucap Tito.
Kerawanan terakhir yang perlu diwaspadai adalah kemacetan, terutama di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Polri telah menerapkan berbagai strategi untuk meminimalisir kemacetan terutama di jalur-jalur yang dilalui kontingen Asian Games.
"Prinsipnya kita optimis maksimal bergerak. Dan kita yakin Jakarta, Jabar, Banten, dan Sumsel aman sepanjang Asian Games 2018," janji Tito.