Bola.com, Padang - Kekesalan manajemen Semen Padang atas kepemimpinan wasit M. Irham pada laga melawan tuan rumah Cilegon United (29/7/2018), mulai mereda.
Semen Padang merasa menjadi bulan-bulanan wasit pada laga tersebut. Setiap peluang yang diperoleh tuan rumah di area berbahaya tuan rumah, selalu berbuntut offside. Belum lagi pelanggaran yang terjadi di kotak 16 Cilegon United yang harus berbuntut penalti, dibiarkan sang pengadil.
Gol tuan rumah melalui titik putih serta tidak profesionalnya wasit menghadirkan penyesalan tersendiri bukan hanya bagi pelatih dan pemain, namun juga CEO PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP) selaku pengelola Semen Padang, Rinold Thamrin.
Baca Juga
Menurut Rinold, pihaknya tidak lagi menjadikan target tiga poin di Cilegon, setelah melihat gelagat dan keputusan wasit yang memimpin pertandingan. Baginya, laga tersebut tak lepas dari partai seremonial penutup putaran pertama.
"Pertandingan menghadapi Cilegon United tidak kami jadikan sebuah target, hal itu melihat apa yang terjadi di lapangan," kata Rinold.
Itulah mengapa, ia mengapresiasi perjuangan tim pelatih dan pemain Semen Padang yang terus berjuang di lapangan meski diperlakukan secara tidak adil.
"Saya mengapresiasi tim ini. Saya memberikan bonus secara pribadi ke pemain meski tak meraih poin pada pertandingan penutup putatan kedua. Semuanya sudah berusaha maksimal. Yang jelas, kami harus lupakan laga ini dan akan membalas secara sportif di Padang pada pertandingan pertama putaran kedua, 4 Agustus 2018," lanjut Rinold.
Menurut Rinold, wasit harusnya memimpin pertandingan secara fairplay dan tidak memihak kepada satu di antara tim. Jika ini terus terjadi, ia menilai sepak bola Indonesia tak akan pernah berkembang.