Bola.com, Yogyakarta - Kerusuhan yang menyebabkan satu korban meninggal dunia saat Derbi DIY antara PSIM Yogyakarta kontra PSS Sleman di Stadion Sultan Agung, Bantul, 26 Juli 2018, membuat manajemen Laskar Mataram tak enak hati.
Bahkan untuk menjaga suasana hati masyarakat Bantul, PSIM memilih menjamu Blitar United pada laga perdana putaran kedua Wilayah Timur Liga 2 2018 di Stadion Wijayakusuma, Cilacap, Senin (6/8/2018).
Media Officer PSIM, Robertus Sumiarno, menjelaskan keputusan tersebut berdasarkan hasil rapat manajemen. PSIM disebutnya ingin menjaga suasana dan kondusivitas pasca insiden yang menyebabkan Muhammad Iqbal meninggal dunia.
"Untuk menjaga suasana hati masyarakat Bantul pasca Derbi Mataram saat melawan PSS pada pekan lalu diputuskan pada tanggal itu tidak bertanding di Bantul," kata Rob Sumiarno dalam jumpa pers di Wisma PSIM, Rabu (1/8/2018).
Baca Juga
Rob mengungkapkan dalam rapat manajamen, ada tiga pilihan stadion yang menjadi alternatif. Selain Stadion Wijayakusuma, ada Stadion Moch. Soebroto, Magelang, dan Stadion AAU Yogyakarta.
"Untuk AAU ternyata masih ada kerawanan, sementara Magelang stadionnya masih direnovasi. Setelah dari Cilacap, manajemen akan menggelar audisensi dengan Bupati Bantul terkait kelanjutan penggunaan Stadion Sultan Agung," tuturnya.
Ketua Panitia Pelaksana (panpel) PSIM, Wendy Umar, mengaku mulai mengebut persiapan laga kandang di Cilacap. Pihaknya kini tinggal menunggu keluarnya surat izin dari pihak kepolisian setempat, dalam hal ini Polres Cilacap, terkait laga kontra Blitar United.
"Semua persiapan sudah dilakukan, tim dari panpel PSIM sudah ada di Cilacap. Rabu sore ini, informasinya izin polisi keluar, termasuk bahan-bahan verifikasi sudah kami kirimkan ke operator kompetisi karena menyangkut koordinasi dengan perangkat pertandingan serta tim tamu," sambung Wendy.