Bola.com, Nanjing - Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, meminta maaf setelah gagal melenggang ke final Kejuaraan Dunia 2018. Langkah mereka terhenti di semifinal setelah takluk dari ganda Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, 12-21, 21-23, di Youth Olympic Sports Complex, Nanjing, China, Sabtu (4/8/2018).
Baca Juga
Kegagalan Greysia/Apriyani memastikan Indonesia tanpa wakil di babak final. Indonesia juga hanya membawa pulang satu medali perunggu dari Greysia/Apriyani. Padahal PBSI menargetkan satu medali emas pada Kejuaraan Dunia 2018.
"Kami minta maaf karena kami main tidak seperti ekspektasi masyarakat Indonesia, pengurus PBSI, pelatih, bahkan ekspektasi diri kami sendiri. Kami coba untuk introspeksi kekurangan kami, jadi juara memang harus melewati banyak tahap," ujar Greysia setelah pertandingan, seperti dilansir situs PBSI.
Secara peringkat Greysia/Apriyani sebenarnya lebih unggul dibanding ganda Jepang, yaitu enam melawan sembilan. Tapi, Matsutomo/Nagahara tampil lebih menjanjikan pada semifinal tersebut.
"Kami selalu keduluan serangan lawan, saat sudah berhasil balik menekan, mereka tetap siap. Pada gim kedua, mereka terlihat agak goyang, tapi mereka bisa balik siap lagi. Hari ini memang kami kurang tenang dalam mengembalikan bola," tutur Greysia.
"Matsumoto/Nagahara bermain cepat, pukulan mereka kencang. Pola main mereka agak beda dengan pasangan Jepang yang lainnya yang masih ada lob panjang, kalau mereka langsung menyerang terus," imbuh Apriyani.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu tak boleh berlama-lama menyesali kegagalan di kancah Kejuaraan Dunia 2018. Mereka harus segera bersiap-siap untuk turun sebagai salah satu andalan Indonesia di kancah Asian Games 2018.