Bergeser ke Jakarta, Timnas Indonesia U-23 Dinilai Luis Milla Punya Sejumlah Kekurangan

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 07 Agu 2018, 19:48 WIB
Timnas Indonesia U-23 telah memulai persiapan untuk Asian Games 2018 sejak awal 2018. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Gianyar - Sehari lagi, Timnas Indonesia U-23 akan bertolak ke ibu kota setelah lebih dari dua pekan berada di Bali untuk menggelar pemusatan latihan (training centre). Berbarengan dengan kepulangan, tim berjuluk Garuda Muda itu juga akan mengumumkan skuat final untuk Asian Games 2018.

Persiapan Timnas Indonesia U-23 untuk Asian Games 2018 telah berlangsung sejak awal tahun ini, atau kurang lebih selama tujuh bulan. Pada minggu ketiga di setiap bulannya, sejak Januari 2018, Garuda Muda selalu berkumpul dalam TC.

Advertisement

Kini, TC terakhir Timnas Indonesia U-23 jelang Asian Games 2018 hampir rampung. Garuda Muda siap memenuhi target di perhelatan multi cabang itu. PSSI ingin Rezaldi Hehanussa dan kawan-kawan minimal melangkah hingga ke semifinal.

Selama menggembleng anak buahnya, pelatih Luis Milla Aspas banyak belajar dari kegagalan di SEA Games 2017. Pada perhelatan itu, Garuda Muda hanya mampu menggenggam medali perunggu. Kini, arsitek asal Spanyol tersebut melihat anak buahnya banyak mengalami perkembangan. 

"Melihat anak-anak ada perkembangannya, banyak sekali yang harus diperbaiki (setelah SEA Games 2017). Mereka bisa banyak belajar supaya lebih baik lagi," ujar Milla.

2 dari 3 halaman

Kekurangan Pesepak Bola Indonesia

Nelson Alom (kiri) dan Stefano Lilipaly melakukan pemanasan sat sesi latihan di Lapangan ABC Senayan, Jakarta (20/6/2018). Timnas melakukan persiapan untuk melawan Korea pada laga uji coba 23 Juni 2018. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Satu setengah tahun lamanya Milla membesut Timnas Indonesia U-23, termasuk di level senior. Dari sudut pandangnya, banyak pemain yang tidak memiliki skill dasar sepak bola. Padahal secara kualitas dan pemahaman taktik, pesepakbola Indonesia telah mengerti.

"Yang kurang adalah sepak bola dasar. Pemain-pemain Indonesia punya kondisi yang mumpuni supaya menjadi pesepak bola. Mereka punya balance, pemahaman taktik juga ada, karakter mendukung, tapi kalau mereka tidak punya sepak bola dasar, mereka akan sulit menyamai negara-negara level lain yang sejak lama telah memulai sepak bola dasar," kata pelatih berusia 52 tahun itu.

3 dari 3 halaman

Senang dengan Proses

Melihat proses persiapan Timnas Indonesia U-23 di tahun ini, Milla relatif puas. Bahkan, sekalipun Garuda Muda gagal memenuhi target di Asian Games 2018, arsitek asal Spanyol itu mengaku maklum.

"Secara umum saya sangat senang. Apapun yang terjadi di Asian Games 2018, selama satu tahun terakhir, anak-anak telah berjuang, sudah berlatih dengan baik, sensasi luar biasa. Secara individu dan kolektif semua lebih baik, dan buat saya itu kepuasaan tersendiri untuk pelatih melihat pemainnya berkembang," imbuh Milla.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini