Bola.com, Sidoarjo - Hingga pertandingan terakhir yang melibatkan Timnas Malaysia U-16 di penyisihan Grup B Piala AFF U-16 2018, Selasa (7/8/2018), teriakan suporter yang berada di Stadion Gelora Joko Samudro. Gresik, kepada tim Harimau Malaya (julukan Timnas Malaysia) khususnya kepada pemain mereka, Muhammad Amirul Mohd Ahsrafiq, masih terdengar dari tribune stadion.
Fenomena ini menunjukkan oknum suporter Indonesia masih kesal terhadap pemain Malaysia yang melakukan aksi dengan mengunggah bendera Indonesia secara terbalik. Aksi yang kemudian menjadi viral lantaran diunggah di medsos ini memancing kekesalan publik Indonesia.
Situasi serupa bisa jadi bakal ditemui saat duel semifinal Piala AFF U-16 2018 yang mempertemukan Indonesia melawan Malaysia dimainkan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (9/8/2018).
Baca Juga
Selama fase penyisihan, Malaysia belum sekali pun merasakan atmosfer pertandingan melawan Indonesia. Maklum, kedua tim berada di grup yang berbeda, Indonesia di Grup A dan bermain di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, sementara Malaysia di Grup B yang digelar di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik.
Panpel Piala AFF U-16 2018 telah memberikan pengamanan ekstra kepada Timnas Malaysia U-16. Hal ini dilakukan Panpel menyusul aksi protes yang dilakukan penonton Indonesia saat pertandingan pertama Malaysia melawan Thailand (30/7/2018) di Gresik.
Jika sebelum aksi protes itu terjadi, model pengamanan terhadap Timnas Malaysia hanya dilakukan saat berangkat dan pulang bertanding saja, setelah aksi itu, panpel melakukan penjagaan 24 jam nonstop, termasuk saat latihan maupun di hotel tempat mereka menginap.
Meski begitu, panpel memastikan tidak menyediakan mobil rantis untuk Timnas Malaysia U-16 saat berangkat menuju dan dari Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, saat menjalani semifinal. Timnas Malaysia U-16 akan tetap menggunakan bus saat bertolak maupun pulang dari stadion.
Respek dengan Negara Lain
Wakil Ketua Panpel lokal , Amir Buhannudin, mengatakan panpel sengaja tidak memberikan mobil rantis kepada tim Malaysia karena tak ingin mengesankan publik Indonesia tak ramah.
"Pemain yang tanding di turnamen ini masih usia anak-anak. Apa yang dilakukan pemain Malaysia itu cuma perilaku anak-anak. Jadi, kami memperlakukan mereka seperti anak kita sendiri," ujar Amir.
Amir berrharap penonton Indonesia menghormati Timnas Malaysia U-16 sebagai tamu negara dan menunjukkan Indonesia sebagai bangsa yang berjiwa besar dan ramah.
"Jangan sampai karena perilaku buruk kita, panpel dijatuhi sanksi oleh AFF. Sebagai bangsa besar, kita sepatutnya memberikan respek pada negara lain," tutur Amir.