Basket Asian Games 2018: Korsel Waspadai Kekuatan Tiongkok dan Iran

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 09 Agu 2018, 21:34 WIB
Penampakan venue basket untuk gelaran Asian Games 2018 di kawasan GBK, Jakarta, Selasa (7/8). Sejumlah venue sudah siap untuk menggelar berbagai pertandingan cabang olahraga selama Asian Games 2018. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Jakarta - Timnas basket putra Korea Selatan (Korsel) jadi salah satu favorit juara di Asian Games 2018. Namun, ada dua tim yang dinilai bisa menjegal langkah mereka. Dua tim itu adalah Tiongkok dan Iran.

Bicara medali emas Asian Games 2018, sudah empat kali Korsel merebutnya. Sukses itu didapat pada Asian Games 1970, 1982, 2002, dan 2014 saat mereka jadi tuan rumah. Di kancah Asia, mereka juga jadi salah satu tim yang disegani.

Advertisement

Dalam enam edisi terakhir Kejuaraan FIBA Asia, mereka empat kali mengamankan posisi ketiga. Meski begitu, bukan berarti Korsel merasa jemawa soal persaingan di Asian Games 2018. Ada beberapa tim yang bisa menggagalkan ambisi Korsel untuk mempertahankan medali emas.

"Kami percaya Tiongkok dan Iran akan benar-benar kuat. Kami harus memfokuskan pertahanan. Saya selalu menekankan pentingnya pertahanan dan menjaga konsentrasi. Kami adalah tim yang lebih lemah ketimbang Tiongkok dan Iran," kata Hur Jae, pelatih basket putra Korsel, dilansir Yonhap News.

Kebetulan, Iran pula yang jadi lawan Korsel pada laga final Asian Games 2018. Meski merebut medali emas, Korsel mendapatkan perlawanan sengit. Status juara baru bisa diamankan dengan keunggulan 79-77 atas Iran.

 

2 dari 3 halaman

Bawa Skuat Terbaik

Kali ini, Korsel akan memulai perjuangannya dari Grup A yang dihuni tuan rumah Indonesia, Mongolia, dan Thailand. Untuk tingkat ini, tak akan sulit bagi Korsel merebut status penguasa Grup A karena tak ada tim yang mampu menandingi kehebatan mereka.

Di sisi lain, skuat Korsel sendiri terbilang unik. Hur Jae membawa kedua putranya untuk masuk dalam daftar pemain. Mereka adalah Heo Ung dan Heo Hoon. Namun, ia tetap membawa dua pemain veteran sebagai senjata andalan, yakni Kim Sun-hyung dan Lee Jung-hyun.

Di liga saat pemain asing mendominasi, Jung-hyun mampu menempati urutan ketiga dalam daftar pencetak poin terbanyak. Statistiknya 13,9 poin per laga. Sedangkan Sun-hyung, meski sempat diganggu cedera, ia berada di belakang Jung-hyun dalam daftar pemain lokal dengan poin terbanyak.

"Setiap orang harus berjuang, tapi Kim Sun-hyung dan Lee Jung-hyun harus jadi pemimpin," jelas Hur Jae. Korsel sendiri akan memulai petualangannya dengan melawan Indonesia pada 14 Agustus. Dua hari kemudian, mereka melawan Mongolia dan Thailand pada 22 Agustus.

3 dari 3 halaman

Pembagian Grup Basket Putra

Grup A: Korsel, Mongolia, Indonesia, Thailand

Grup B: Iran, Filipina, Siria, Uni Emirat Arab

Grup C: Jepang, Qatar, Taiwan, Hong Kong

Grup D: Tiongkok, Kazakhstan, Palestina