Bola.com, Bekasi - Status tuan rumah Asian Games 2018 menjadi ujian untuk Indonesia, terutama dalam hal menyiapkan infrastruktur dan pola pengamanan penyelenggaraan pesta olahraga yang melibatkan puluhan negara.
Asian Games 2018 memang belum resmi dibuka. Namun, cabang olahraga sepak bola sudah terlebih dulu mencuri start.
Cabor sepak bola di Asian Games 2018 sudah dimulai sejak Jumat (10/8). Bertempat di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (12/8), menjadi hari kedua penyelenggaraan penyisihan Grup A.
Aparat keamanan pada laga kedua Grup A ini bekerja lebih keras. Hal itu karena ada pertandingan melibatkan Timnas Indonesia U-23, sebagai tuan rumah.
Personel keamanan harus bekerja secara cermat agar tidak ada satu pun barang terlarang lolos ke dalam stadion. Pemeriksaan di pintu masuk dilakukan lebih dari satu kali.
Mulai scan badan dan barang-barang, penonton kemudian melakukan scan tiket. Sehabis melakukan scan tiket dan masuk, penonton masih diperiksa lagi secara manual.
Baca Juga
Total ada empat pintu masuk akses penonton yang dijaga dan diterapkan pemeriksaan ketat. Pintu itu adalah utara, selatan, barat, dan timur. Seluruh penonton yang masuk diperlakukan sama, tidak ada yang diistimewakan.
Korlap Pintu 8 (Utara), Anas, mengatakan pemeriksaan ini memang lebih ketat. Hal itu berdasarkan petunjuk teknis dari panitia penyelenggara Asian Games 2018, INASGOC
Barang-barang yang menjadi perhatian untuk dirazia seperti botol air mineral, petasan, korek api, rokok, sampai kembang api. Bahkan, spanduk yang boleh dibawa penonton tidak boleh terlalu besar.
"Kami tidak ingin kebobolan barang-barang berbahaya. Meski, biasanya kalau di pertandingan itu tetap kecolongan, mudah-mudahan tidak," ujar Anas kepada KLY Sport.
Di setiap pintu masuk, ada sekitar 10-11 petugas keamanan yang berjaga. Jumlah itu bisa bertambah bila memang ada antrean panjang penonton. "Pokoknya kami tidak ingin kecolongan. Kami harus menyukseskan pelaksanaan Asian Games 2018 ini," imbuh Anas. (Fitri Apriani)
Sumber: Bola.net