Jakarta - Timnas basket putri Indonesia tampil mengecewakan pada duel pertama di Grup A Asian Games 2018. Menghadapi Korea bersatu di Basket Hall Gelora Bung Karno (GBK), Rabu (15/8/2018), Indonesia dipermalukan 40-108.
Korea membuka laga perdana Asian Games 2018 itu dengan torehan poin Kim Hanbyul. Indonesia menyamakan skor lewat Nathasa Debby Christaline. Lalu, dua poin Nathasa dibala dengan three point yang dicetak Park Hyejin.
Baca Juga
Setelah itu, perolehan poin tim Korea semakin tak terkejar. Mereka menutup kuarter pertama dengan keunggulan 25-8, lalu 58-20 pada kuarter kedua, 79-29 pada kuarter ketiga, dan menutup kuarter keempat dengan keunggulan 108-40.
Bintang kemenangan Korea adalah Ro Suk Yong. Pebasket putri asal Korea Utara itu menyumbang 22 poin disusul dengan Kim Hye Yon dengan 14 poin. Dengan skor telak seperti itu, Indonesia pun enggan mencari alasan untuk kekalahan tersebut.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Kalah Kelas
"Kita memang kalah kelas dari Korea. Target kami memang bukan Korea. Kami masih ada Kazakhstan, India. Kami siap untuk hari Minggu. Untuk tadi, mungkin memang ada rasa grogi dari para pemain karena ini adalah pertandingan pertama," ujar pelatih Indonesia, Arif Gunarto.
Kekalahan ini mengikuti jejak hasil buruk yang didapat tim basket putra Indonesia pada Selasa (14/8/2018). Melawan Korea Selatan, tim basket putra Indonesia menyerah 65-104.
Main Cepat
Meski begitu, masih ada tiga pertandingan lagi yang akan dijalani tim basket putri Indonesia. Laga kedua akan mempertemukan mereka dengan Kazakhstan pada Minggu (19/8/2018). Pada laga perdana, Kazakhstan juga takluk 42-72 dari Taiwan.
"Kami akan memperbaiki untuk hari Minggu. Dan kami akan memperbaiki defense karena kazakhstan lebih tinggi (postur) dari kami. Dan kami harus bisa main cepat. Sekali lagi, ini pertandingan pertama, tapi memang kami tak menargetkan kemenangan atas Korea. Target kami adalah Kazakhstan dan India," Arif menegaskan.
Sumber: Liputan6.com