Makna Kemerdekaan bagi Saddil Ramdani dan Evan Dimas Darmono

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 17 Agu 2018, 05:30 WIB
Gelandang Indonesia, Evan Dimas, mengirim umpan saat melawan Chinese Taipei pada laga Grup A Asian Games di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu (12/8/2018). Indonesia menang 4-0 atas Chinese Taipei. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Indonesia akan merayakan HUT Kemerdekaan ke-73 pada Jumat (17/8/2018). Banyak orang memaknai kemerdekaan dengan sudut pandang yang berbeda-beda, termasuk di kalangan pesepak bola, termasuk pemain yang saat ini berjibaku di Asian Games 2018 bersama Timnas Indonesia U-23.

Sayap kanan Timnas Indonesia U-23, Saddil Ramdani, misalnya, ia memaknai kemerdekaan kali ini dengan terciptanya persaingan sehat dalam kompetisi yang kompetitif. Meningkatkan sportivitas dan fairplay.

Advertisement

"Selain itu, saya juga berpendapat, kemerdekaan bagi pemain sepak bola adalah merdeka dari rasa cepat puas. Artinya, kami harus merasa selalu kurang sehingga memacu diri untuk terus melakukan yang lebih baik dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya, dan terus ingin meningkatkan kemampuan maupun pencapaian," jelas Saddil.

Hal senada dilontarkan gelandang flamboyan Timnas Indonesia U-23 asal Surabaya, Evan Dimas Darmono. "Kemerdekaan adalah awal dari perjalanan untuk menuju perjalanan panjang yang lebih menantang," ucap Evan.

Pemain yang kini membela Selangor FA ini menyatakan, kemerdekaan adalah menghapuskan dan melupakan pencapaian sebelumnya, dan memacu diri untuk meraih prestasi yang lebih tinggi.

"Belenggu dari rasa cukup atas pencapaian yang telah saya dapatkan harus dilepas. Dengan begitu, saya merasa merdeka untuk menggapai prestasi demi prestasi," tuturnya.

Di sisi lain, Evan sudah meraih dua prestasi membanggakan dalam kariernya sebagai pemain bola. Selain gelar juara Piala AFF U-19 pada 2013, pemain jebolan Mitra Surabaya (klub anggota Askot PSSI Surabaya) itu musim 2017 mengantarkan Bhayangkara FC meraih gelar juara Liga 1.