Jakarta - Pedayung Korea bersatu fokus membangun kerja sama sebelum mengikuti Asian Games 2018 2018. Mereka berharap dapat meraih prestasi dalam momen istimewa ini.
Dayung merupakan salah satu cabang olahraga yang diikuti Korea bersatu pada Asian Games kali ini.
Tim gabungan dari Korea Utara dan Korea Selatan tersebut beraksi di LM4- putra, LM8+ putra, dan LW2X putri. Selain dayung, Korea bersatu juga mengikuti basket putri (5x5) serta perahu naga putra dan putri.
Butuh kerja sama baik untuk memetik bersinar di dayung. Dalam hal ini, Korea bersatu kurang diuntungkan karena hanya berlatih bersama tiga pekan.
Namun, dalam situasi sulit ini, para atlet percaya dapat meraih hasil baik. "Negara lain setidaknya berlatih setahun untuk Asian Games," kata Myeong Su-seong, yang tampil di LM8+ putra, dilansir Yonhap.
"Namun kami menjaga komunikasi sehingga dapat meningkatkan kerja sama," sambungnya.
Simbol Persatuan
Kerja Sama
Tidak hanya atlet, para pelatih dari Korut dan Korsel juga meningkatkan kerja sama demi mencapai hasil terbaik. Wakil Korea Utara adalah Hong Yong-il, sementara Korsel mengirim Hwang Woo-seok.
"Diskusi kami berjalan lancar dalam menganalisa para pesaing serta taktik," ungkap Hwang Woo-seok.
Tiongkok merupakan kekuatan dominan pada dayung di Asian Games. Mereka merebut 83 dari 100 medali emas yang diperebutkan.
Sementara Korsel baru memenangkan tiga medali emas. "Mungkin peluang kami lebih besar di nomor putri," tutup Hwang Woo-seok.
Korut dan Korsel mengirim Korea bersatu untuk Asian Games sebagai komitmen dalam meningkatkan kerja sama dalam olahraga. Gencar mengusahakan perdamaian dalam setahun belakangan, mereka tengah mengusahakan rekonsiliasi menyusul perpecahan akibat Perang Korea yang berlangsung pada 1950-1953.
"Dayung merupakan salah satu cabang yang menekankan pentingnya persatuan. Kami akan coba memperlihatkan itu melalui performa pada kompetisi nanti," ungkap Hwang Woo-seok.