Bola.com, Jakarta - Timnas renang putra dan putri Indonesia akan mulai melakoni pertandingan Asian games 2018, di Aquatic Center, Senayan, Jakarta, Minggu (19/8/2018). Tim Merah Putri berambisi memutus rekor negatif yang bertahan selama 28 tahun terakhir.
Baca Juga
Renang bukan cabang olahraga andalan Indonesia untuk mendulang medali di Asian Games 2018. Apalagi, tim renang Indonesia gagal tidak pernah mendulang medali selama 28 tahun terakhir di event olahraga Asia itu.
Asian games 1990 di China adalah ajang terakhir bagi Indonesia mengklaim medali. Ketika itu, tim Garuda meraih tiga perunggu dari Richard Sam Bera, Wirmandi Sugriat, dan nomor estafet gaya bebas putri.
Tim renang Indonesia kemudian mengalami paceklik gelar setelah periode tersebut. Perenang-perenang Indonesia kesulitan untuk sekadar bersaing di level Asia.
Kontingen renang dari negara-negara lain seperti, misalnya, China, selalu menyulitkan langkah Indonesia berprestasi. Banyak atlet dari negeri Tirai Bambu yang berstatus tingkat dunia, sekaligus pemegang rekor.
Sun Yang merupakan salah satu contohnya. Dia merupakan andalan China mendulang medali di cabor renang, mengingat atlet berusia 23 tahun itu adalah pemegang tiga medali emas Olimpiade, serta lima emas Asian Games. Ia juga mengklaim berbagai rekor renang di Asian Games, Kejuaraan Dunia, maupun Olimpiade.
Kendati dihadapkan misi sulit, cabor renang Indonesia masih memiliki harapan. Saat ini telah muncul beberapa perenang muda Tanah Air yang sudah bergelimang prestasi.
Atlet-atlet pelatnas seperti Siman Sidartawa, Gagarin Nathaniel Yus, Triady Fauzi, hingga Indra Gunawan, berhasil menunjukkan prestasi di ajang SEA Games 2017, Kuala Lumpur, Malaysia.
Oleh karenanya, cabor renang Indonesia akan bertumpu kepada mereka untuk mendulang medali di Asian Games 2018. Tim renang Indonesia bakal mengikuti seluruh nomor yang dipertandingkan, yakni sebanyak 41.
Proteksi AXA Mandiri
Dalam pentas Asian Games 2018 Tim Indonesia mendapat dukungan dari PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) lewat gerakan moral hastag bertajuk #AXAMandiridukungTimIndonesiaJuara dan #PerlindunganuntukIndonesiaJuara.
Bentuk dukungannya adalah semua atlet Tim Indonesia yang berlaga pada Asian Games akan diberikan perlindungan berupa asuransi jiwa dan kesehatan. Siman Sidartawa salah satu atlet yang menjadi duta gerakan moral yang digagas AXA Mandiri tersebut.
Kerja sama dan dukungan AXA Mandiri ini merupakan yang pertama dan satu-satunya asuransi jiwa yang hadir dalam Asian Games 2018 untuk Tim Indonesia.
Hal ini ditandai dengan pendatanganan kerja sama antara AXA Mandiri dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) selaku komite olimpiade nasional Indonesia, pada Senin, 23 April 2018 di AXA Tower, Jakarta.
Siman sendiri menyebut begitu pentingnya peran asuransi bagi atlet. Sang perenang mengakui olahraga yang ia geluti memiliki risiko cukup tinggi mengalami cedera, baik saat latihan maupun bertanding.
Mengetahui atlet Tim Indonesia akan mendapatkan perlindungan dari AXA Mandiri, Siman mengaku senang. Selain itu AXA Mandiri juga berkomitmen memberikan tambahan manfaat perlindungan jiwa senilai RP 1 miliar bagi atlet yang peraih medali emas.
Rasa tenang karena terjaminnya keselamatan para atlet yang bakal berkompetisi di Pesta Olahraga Terbesar Asia, 18 Agustus hingga 2 September 2018 diungkapkan oleh Siman.
“Dengan adanya jaminan dari AXA Mandiri, saya merasa sangat lega karena kami tidak perlu mengkhawatirkan masa depan kami jika ada sesuatu yang menimpa para atlet,” ujar Siman Sidartawa.