Bola.com, Malang - Wacana pembatasan striker asing pada kompetisi musim depan membuat deretan penyerang lokal bergairah karena peluang mereka untuk dapat kesempatan bermain di klub lebih terbuka. Hal ini dirasakan striker Arema FC, Ahmad Nur Hardianto.
Kini Hardianto berupaya kembali menemukan bentuk permainan terbaik untuk unjuk kualitas. Kebetulan, pada paruh kedua Gojek Liga 1 bersama Bukalapak, Arema tidak mendapatkan striker asing pengganti Thiago Furtuoso.
"Kalau soal regulasi, itu sudah ada yang mengatur. Kami sebagai pemain menjalani saja. Tapi, bagi pemain lokal tentu itu hal yang bagus," kata Hardianto.
Regulasi tersebut muncul karena Timnas Indonesia dinilai kesulitan mencari penyerang berkualitas sehingga jalan pintas yang diambil dengan menarik striker naturalisasi. Mulai era Cristian Gonzales di tahun 2010 hingga kini generasi Beto Goncalves.
"Kami dan pemain lokal lainnya juga akan berusaha sebaik mungkin agar timnas punya banyak pilihan sehingga tidak selalu mengandalkan naturalisasi," lanjut pemain 23 tahun itu.
Baca Juga
Di Arema, Hardianto sempat kesulitan masuk line-up karena di awal musim ada striker asal Brasil, Thiago Furtuoso, yang jadi pilihan utama.
Namun, di pengujung putaran kedua dia mulai dapat kepercayaan. Kendati, baru sekali dia diturunkan sebagai starter ketika pertandingan melawan Borneo FC (11/8/2018).
Hardianto sudah empat kali diturunkan sebagai pengganti dan mencetak satu gol. "Saya akan coba berusaha terus di Arema," imbuhnya.
Hardianto tidak memungkiri dia ingin dapat kesempatan lebih banyak karena sebelum gabung Arema, dia adalah striker andalan Timnas Indonesia U-23. Pelatih Luis Milla dikabarkan senang dengan tipikal bermain Hardianto.
Hanya, dia mengalami cedera serius musim lalu. Hingga kini mantan penyerang Persela itu masih terus berusaha menemukan kembali permainan terbaiknya.
"Saya anggap belum beruntung saja karena musim lalu sempat ke timnas dan cedera. Sekarang harus berusaha lagi di Arema dulu," lanjutnya.