2 Penyebab Penonton Emosi Menjelang Final Bulutangkis Putra Asian Games

oleh Nandang Permana diperbarui 22 Agu 2018, 16:05 WIB
Antrean tiket Asian Games 2018 final bulutangkis beregu putra, Rabu (22/8/2018). (Bola.com/Permana Kusumadijaya)

Bola.com, Jakarta - Penonton laga final bulutangkis beregu putra Asian Games 2018 antara Indonesia melawan China di Istora Senayan, Rabu (22/8/2018) membeludak. Calon penonton pun emosi karena menilai sistem penjualan tiket mengecewakan.

Ada dua hal yang membuat calon pembeli tiket emosi. Pertama, adanya kabar dari panitia yang menyebutkan masih ada tiket untuk dijual dan yang kedua tidak adanya jaminan dari panitia menyediakan layar di luar arena.

Dari pantauan Bola.com di lokasi penjualan tiket yang ada di Gate 4 dan 5, antrean pembeli masih mengular. Mereka tak penduli terik matahari, demi memiliki satu lembar tiket untuk menyaksikan pertandingan.

Advertisement

Pada pagi hari antrean sudah terjadi. Namun, tak berselang lama tiket pun sudah habis terjual. Para penonton hingga saat ini masih terus mengantre karena masih ada panitia yang mengatakan jika tiket untuk dijual masih tersedia. Alhasil, mereka pun tetap bertahan meski tak terlihat ada aktivitas jual beli tiket di ticket box.

"Kami dari pagi mengantre, tapi belum sampai tiket box, tiket sudah habis. Tapi, ketika kami mau membubarkan diri, ada pantia yang mengatakan kalau tiket masih ada, jadi kami tetap mengantre saja sampai saat ini," kata Pandu Winata salah seorang pembeli tiket kepada Bola.com, Rabu (22/8/2018).

Hingga saat ini, antrean masih mengular dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian. Beberapa kali, terdengar teriakan dari pembeli yang menanyakan tiket.

Bulu tangkis menjadi salah satu olahraga yang sangat digandrungi masyarakat Indonesia. Tidak heran, jika ada turanmen-turnamen internasional, Istora selalu dipadati penonton. Yang membuat emosi para penonton adalah panitia Asian Games tidak menyediakan layar lebar.

"Kami sudah tahu, kalau Istora itu ada kapasitasnya tak besar. Tapi, panitia Asian Games seharusnya cerdik, dengan menyediakan layar ebar bagi kami yang tidak kebagian tiket. Kami sudah dari pagi, untuk mengantri tapi tidak mendapatkan tiket," tutur Widiawati calon pembeli tiket dari Karawang.

Berita Terkait