Jakarta - Deputi Satu Panitian Asian Games 2018 (Inasgoc), Harry Warganegara, menyebut ada banyak atlet dan ofisial yang nakal selama menginap di Wisma Atlet, Kemayoran.
Pekan lalu, Asian Games 2018 dihebohkan dengan empat atlet Jepang yang dipulangkan karena menyewa pekerja seks komersial.
Namun kali ini, masalah para atlet adalah makanan. Inasgoc menyebut ada banyak atlet, baik dari Indonesia maupun luar negeri, yang sudah bosan dengan makanan di Wisma Atlet.
"Masalah makanan, mereka sudah mulai bosan, meski kami menyiapkan banyak variasi. Ada makanan Indonesia, Asia Tengah, Arab, hingga salad. Tapi, mereka ingin makan di warung-warung di pinggir kali, kalau ada apa-apa kita yang disalahkan," kata Harry di ruang konferensi pers MPC, Senin (27/8/2018).
"Di Atlet Village ada satu kafe milik Inasgoc, dipakai panitia untuk beli makanan. Mereka juga mau ke sana, kami larang, tapi malah marah-marah. Kemudian kami minta keputusan dari pemimpin mereka, dikasih atau tidak. Para pemimpin kontingen melarang," ujarnya melanjutkan.
Selain itu, Harry juga menyebutkan, ada atlet dan ofisial Jepang yang sering membawa bir. Namun, Inasgoc yang mematuhi peraturan OCA tak pandang bulu dan memilih menyita bir yang dibawa.
"Ada yang datang dari luar bawa bir, sudah kami langsung tahan. Sudah berkaleng-kaleng bir kami sita. Jadi, bisa dibilang atlet itu tidak bisa dikontrol oleh pimpinan mereka sendiri, belum lagi budaya luar negeri yang beda dengan negara kita," ucap Harry.
"Korea dan Jepang mungkin sudah kalah. Mereka juga berpikir ofisial dan tidak bertanding, tapi itu kan tidak boleh sama OCA," kata harry mengakhiri percakapan.