Bola.com, Jakarta - Atlet paralayang Indonesia di pentas Asian Games 2018, Jafro Megawanto meraih medali emas cabang paralayang nomor akurasi perseorangan putra, dua catatan istimewa menyertai raihan emas pemuda berusia 22 tahun tersebut.
Bagi Jafro Megawanto, selain menjadi emas ke-7 bagi kontingen Indonesia di pentas Asian Games 2018, kemenangan tersebut menjadi istimewa dalam sejarah partisipasi Merah Putih. Emas Jafro Megawanto membuat Indonesia untuk kali ketiga berhasil setidaknya mengoleksi tujuh emas di panggung Asian Games.
Sebelumnya, Indonesia pernah mengoleki sebelas emas pada Asian Games 1962, dan delapan emas pada perhelatan Asian Games 1978. Selain itu, Jafro Megawanto berstatus atlet pertama Indonesia yang mampu mendulang dua medali sekaligus dari nomor ini.
Sebelumnya, Jafro Megawanto menjadi bagin dari keberhasilan tim paralayang Indonesia di nomor akurasi beregu putra, Rabu (22/8/2018).
Kegemilangan penampilan Jafro membuat banyak pihak menaruh atensi, satu di antaranya datang dari Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo.
Jokowi mem-posting komentar khusus terkait keberhasilan Jafro.
Pada perhelatan paralayang nomor ketepatan putra, selain Jafro Megawanto, sang peraih medali perak dan perunggu juga mencetak sejarah. Peraih perak asal Thailand, Jirasak Witeetham menjadi atlet putra pertama Negeri Gajah Putih tersebut yang mampu mengoleksi lebih dari satu medali di Asian Games 2018. Sebelumnya, ia meraih medali perunggu di nomor ketepatan beregu putra.
Peraih perunggu, Lee Chul-soo, juga tak kalah. Atleti asal Korea tersebut menjadi yang pertama dengan usia di atas 35 tahun yang sanggup meraih lebih dari satu medali. Sebelumnya, ia juga meraih medali pada nomor tim di pentas paralayang Asian Games 2018.
Data Talet Paralayang: Jafro Megawanto
Lahir: 18 Maret 1996
Postur Tubuh: 173 Kg/ 80 Kg
Prestasi Dunia:
Rangking 4 World Accuracy Championship, Vlore (ALB), nomor Akurasi Beregu.
Rangking 5 World Pilot Ranking Accuracy 2018, nomor Individual Accuracy.
Bahasa yang dikuasai: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Klub Paralayang: Koni Batu.
Pelatih: Gendon Subandono
Tempat Dimulai menekuni Paralayang: Memulai karir di kota Malang, Indonesia
Alasan mengambil olahraga Paralayang: Ada area pendaratan dekat dengan rumah keluarganya, dan pada usia 13 dia mendapat pekerjaan melipat parasut setelah orang mendarat di strip. Pekerjaan itu meningkatkan minatnya dalam olahraga dan mendorongnya untuk memulai paralayang sesegera mungkin.
Baca Juga