Bola.com, Jakarta - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti, puas dengan raihan dua emas pada Asian Games 2018. Menurut Susy, ganda putra sudah sesuai target, sedangkan pencapaian dari sektor tunggal putra adalah kejutan.
Baca Juga
Dua medali emas Asian Games 2018 cabang olahraga bulutangkis berasal dari ganda putra yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Adapun sumbangan dari tunggal putra berasal dari Jonatan Christie.
Menurut Susy, pencapaian tersebut sudah sangat baik. Namun, prediksi PBSI meleset karena yang dibebani target medali emas Asian Games 2018 awalnya adalah ganda putra dan ganda campuran.
"Pada Asian Games 2018 saya melihat semua sektor sudah cukup baik. Mereka menampilkan permainan terbaik. Untuk tunggal putra, prestasi ini menjadi kejutan karena hampir terjadi All Indonesian Final," kata Susy Susanti.
Lebih lanjut, Susy Susanti takjub akan terjadinya All Indonesia Final dari nomor ganda putra. Seperti diketahui, hal itu menciptakan sejarah baru setelah terakhir terjadi pada final Asian Games Tehran 1974.
"Ganda putra peluang memang cukup besar. Kami memang menargetkan medali dari nomor ini. Ini di luar ekspektasi juga bisa mempertemukan All Indonesian Final. Ini terjadi setelah 44 tahun. Secara keseluruhan, menjadi prestasi yang luar biasa untuk tunggal dan ganda putra," ujar Susy Susanti.
Secara keseluruhan, Indonesia meraih dua medali emas, dua perak, dan empat perunggu pada Asian Games 2018. Pencapaian ini lebih baik dari edisi 2014 yakni meraih dua medali emas, satu perak, dan satu perunggu.
Perusahaan jasa aplikasi Grab sebagai sponsor resmi Asian Games 2018 memberi dukungan ke atlet-atlet Indonesia lewat program kampanye #CeritaKemenangan dan #KemenanganItuDekat. Kampanye ini mengajak rakyat Indonesia untuk memberikan dukungan kepada putra-putri bangsa yang tengah berlaga di ajang terbesar Asia.
Grab melibatkan tujuh legenda olahraga nasional, Tati Sumirah (bulutangkis), Ellyas Pical (tinju), Nico Thomas (tinju), Pascal Wimar (voli), Abdul Rojak (taekwondo), Sutiono (balap sepeda), dan Alex Pulalo (sepak bola) dalam kegiatan torch relay. Sukses mereka di masa lalu diyakini akan jadi sumber inspirasi bagi atlet-atlet kita.
Kesuksesan yang diraih para pebulutangkis Indonesia menjadi sebuah kebanggaan bagi Grab dan juga rakyat Indonesia.