Bola.com, Jakarta - Bentrok perebutan medali emas antara sesama wakil Indonesia cabor bulu tangkis ganda putra Asian Games 2018 dimenangkan oleh Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Raihan medali emas mempertegas eksistensi pasangan ini di percaturan elite bulutangkis Asia dan juga dunia.
Dalam laga final di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018), Marcus/Kevin mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan rubber game 13-21, 21-18, dan 24-22.
Hasil ini membuat Marcus/Kevin mengikuti jejak enam pasangan ganda putra seniornya yang berhasil meraih medali emas Asian Games. Sukses keduanya kian mempertegas status Indonesia sebagai raja ganda putra Asia.
Sejak bulu tangkis dilombakan pada Asian Games 1962, total Indonesia meraih delapan emas dari 15 penyelenggaraan. Jumlah ini menjadi yang terbanyak dari negara lainnya.
Medali emas milik Marcus/Kevin ini juga menjadi keping ke-24 kontingen Indonesia dan kedua dari bulu tangkis. Secara total cabang bulu tangkis menyumbang delapan keping medali dengan rincian, dua emas, dua perak, dan empat perunggu.
Dua medali perak diraih oleh tim beregu putra dan Fajar/Rian. Tim beregu putra kalah 1-3 dari China pada babak final.
Kemudian empat medali perunggu diraih oleh tim beregu putri, Greysia Polli/Apriyani Rahayu (ganda putri), Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra) dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).
Duo Markus/Kevin yang kini berstatus ganda putra peringat teratas dunia itu dipaksa bermain tiga gim di Istora Senayan, Selasa (28/8/2018). Untuk mendapatkan medali emas Asian Games 2018, Kevin/Marcus harus bekerja ekstra keras.
"Saya sempat kaget karena kami sering tertinggal dari Fajar/Rian. Kami lebih beruntung bisa memaksimalkan poin-poin akhir," ujar Marcus kepada awak media.
Hal senada juga dilontarkan Kevin. Dia malah tak percaya Fajar/Rian bisa merepotkan. "Saya dapat mukjizat. Ketinggalan jauh tapi bisa menang. Fajar/Rian main bagus di luar ekspektasi kita," ucapnya.
Di set ketiga, senar raket Kevin sempat putus. Hal itu sempat membuat Marcus bermain seorang diri.
Untungnya, Kevin/Marcus pantang menyerah dan menunjukkan pengalamannya. Perlahan mereka bisa mengejar. Setelah sempat deuce tiga kali, Kevin/Marcus berhasil menghentikan perlawanan Fajar/Rian 24-22.
"Raket Kevin sempat putus dan itu sebenarnya membuat saya gugup karena sudah poin kritis. Dari situ kami bisa unggul. Benar-benar pertarungan yang seru," kata Marcus menggambarkan duelnya dengan sesama ganda putra Indonesia.
Raja Super Series
Ganda putra Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya merupakan ganda terbaik dunia saat ini. Mereka menempati posisi pertama ranking BWF per bulan Agustus 2018 dengan 102.683 poin. Unggul jauh dari posisi runner up yang diisi oleh ganda putra China Li Junhui dan Liu Yuchen yang mengoleksi 76.985 poin.
Pasangan yang dijuluki minions ini merupakan juara All England tahun 2018. Hebatnya lagi, sebelumnya mereka juga mencetak sebuah rekor dengan menjuarai 6 gelar super series dalam setahun, India Open, Malaysia Open, Japan Open, China Open, Hong Kong Open, Dubai Super Series Finals.
"Kami tak menyangka bisa sering masuk final Superseries . Kami sangat senang tentunya. Kami selalu mencoba yang terbaik di setiap turnamen," kata Kevin soal suksesnya menjuarai enam gelar super series.
Kevin/Marcus sejatinya baru sekitar tiga tahun berpasangan. Namun dalam kurun yang relatif singkat, keduanya mencatat prestasi fenomenal. Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi mengaku terkejut dengan pencapaian luar biasa anak-asuhnya yang satu ini.
"Tipe mereka adalah bermain menyerang. Saat Kevin di depan, ia tampil menyerang dengan kecepatan tinggi, sementara di belakang Marcus bagus di pertahanan," jelas Herry.
Paduan speed (kecepatan) dan defence (pertahanan) yang tangguh ini sangat efektif meraih poin. Lawan akan dibuat repot dan jika tidak dalam kondisi puncak, lawan akan kedodoran, gugup, dan sering membuat kesalahan sendiri.
Publik bulutangkis Tanah Air pun berharap duo Markus dan Kevin bakal terus berjaya. Prestasi mereka tak terhenti sebatas Asian Games 2018, tapi juga Olimpiade 2020 nanti. "Doakan kami agar bisa terus membanggakan Indonesia," ujar Kevin.
Perusahaan jasa aplikasi Grab sebagai sponsor resmi Asian Games 2018 memberi dukungan ke atlet-atlet Indonesia lewat program kampanye #CeritaKemenangan dan #KemenanganItuDekat. Kampanye ini mengajak rakyat Indonesia untuk memberikan dukungan kepada putra-putri bangsa yang tengah berlaga di ajang terbesar Asia.
Grab melibatkan tujuh legenda olahraga nasional, Tati Sumirah (bulutangkis), Ellyas Pical (tinju), Nico Thomas (tinju), Pascal Wimar (voli), Abdul Rojak (taekwondo), Sutiono (balap sepeda), dan Alex Pulalo (sepak bola) dalam kegiatan torch relay. Sukses mereka di masa lalu diyakini akan jadi sumber inspirasi bagi atlet-atlet kita.
Kesuksesan yang diraih Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya menjadi sebuah kebanggaan bagi Grab dan juga rakyat Indonesia.