Bola.com, Jakarta - Pesilat Indonesia, Hanifan Yudani Kusumah, menaklukkan andalan Vietnam Thai Linh Nguyen pada final nomor 55-60 kg putra cabang pencat silat Asian Games 2018.
Momen spesial tersaji saat pesilat putra Indonesia, Hanifan Yudani Kusumah, meraih medali emas Asian Games 2018 menyambangi tribune VVIP, kemudian membuat Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Prabowo Subianto, berpelukan bersama.
Dengan membawa bendera Merah Putih, Hanifan mendatangi tribune VVIP dan menyalami sejumlah tokoh negara, yaitu Chief d'Mision, Komjen Pol Syafruddin; Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri; Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Joko Widodo, dan Ketua Umum IPSI, Prabowo Subianto.
Setelah menyalami Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto, Hanifan berinisiatif untuk menggandeng kedua tokoh negara yang akan bersaing di Pemilihan Presiden 2019 itu. Hanifan memeluk Jokowi dan Prabowo sehingga kedua calon presiden di Pilpres 2019 itu pun berpelukan.
Momen tersebut membuat para penonton di Padepokan Pencak Silat, TMII, bersorak-sorak. Mereka tampak gembira melihat Hanifan memperlihatkan sikap persahabatan bersama kedua tokoh negara tersebut.
Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto juga tampak sangat senang dengan sikap Hanifan. Pesilat Indonesia itu berhasil mempersembahkan medali emas ke-13 dari cabang pencak silat untuk Indonesia di Asian Games 2018.
Data Hanifan Yudani Kusumah
Nama lengkap: Hanifan Yudani Kusumah
Postur: 165 cm/59 kg
Lahir: 25 Oktober 1997
Perjalanan hingga raih emas:
Kualifikasi: Vs VONGPHAKDY Phoumiphon (LAO) 5-0
Semifinal: Vs CHEMAENG Adilan (THA) 5-0
Final: Vs NGUYEN Thai Linh (VIE) 3-2
Prestasi
Juara World Championship 2016 (Kelas c: 55 - 60 Kg)
Runner-up Asian Championship Korea (Kelas c: 55 - 60 Kg)
Informasi Lain
Hobi: Balap Motor
Pendidikan: Sekolah Olahraga (Pasundan School of Teacher Training and Education)
Klub pencak silat: Tadjimalela
Pelatih: M Agung, Saiman F, Tedja S
Kerabat: Orang tuanya, saudaranya, dan dua pamannya mewakili Indonesia dalam pencak silat. Kakeknya bermain sepakbola untuk klub Persib Bandung di Indonesia.
Awal mula berkarier: Dia menekuni Pencak Silat pada usia enam tahun di Bandung
Alasan menekuni pencak silat: Mengikuti perjalanan karir orangtua
Moment terbaik: Memenangkan emas di Kejuaraan Dunia 2016 di Denpasar, Indonesia.
Tokoh inspratif: Sang Ayah
Moto: Hidup itu perjuangan