Bola.com, Jakarta - Pesilat putra Indonesia, Komang Harik Adi Putra, merasa sangat bahagia setelah meraih medali emas dari cabang pencak silat Asian Games 2018 nomor tarung putra kelas E 65-70kg.
Komang Harik memastikan emas dengan kemenangan teknik setelah sang lawan asal Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari, memutuskan untuk mundur dari pertandingan saat laga hanya tersisa dua detik.
Jamari merasa tidak puas dengan keputusan juror kedua dan ketiga. Menurutnya, juror telah berlaku tidak adil.
Komang merasa sangat gembira karena sukses meraih kemenangan melalui pertarungan yang sangat ketat. Ia pun merasa bersyukur karena medali emas Asian Games 2018 tersebut menjadi hasil perjuangan yang sudah dilakukannya.
Bikin Lawannya Marah
Lawan Komang Harik Adi Putra, Mohd Al Jufferi Jamari, menyebut keputusannya untuk mundur dari final tarung putra kelas E 65-70 kg Asian Games 2018 karena tidak terima dengan jajaran juror yang bertugas dalam pertarungan itu.
Mohd Al Jufferi Jamari memilih mundur dalam pertarungan kontra pesilat Indonesia, Komang Harik Adi Putra, dan meraih perak Asian Games 2018.
Pertarungan Jamari versus Komang sangat ketat. Kedua pesilat memperlihatkan gaya tarung menyerang. Namun, pada ronde ketiga, Jamari memutuskan mundur dari pertarungan karena merasa tak terima dengan keputusan juror yang bertugas.
Sebelum meninggalkan arena pertarungan, Jamari sempat menghampiri Komang dan pelatih Indonesia dan bersalaman sembari memperlihatkan gesture menunjuk para juror yang bertugas.
Jamari mengaku tak ada masalah dengan Komang dan menyesalkan keputusan pengadil yang bertugas.
Data Komang Harik Adi Putra
Nama Lengkap: Komang Harik Adi Putra
Lahir: 14 Oktober 1994
Postur: 173 cm/69 kg
Perjalanan hingga raih emas:
Babak 16 besar: Vs XIMENES David No-Ano (TLS) 5-0
Perempat final: Vs JUANDA Muhammad Shakir (SGP) 5-0
Semifinal: Vs PHAM Tuan Anh (VIE) 5-0
Final: Vs JAMARI Mohd Al Jufferi (MAS) 4-1
Info lainnya
Hobi: Olahraga
Pekerjaan selain atlet: Pegawai Kantoran
Klub pencak silat: Bakti Negara
Pelatih: Kadek Sastra (Sejak 2010)
Awal mula berkarier: Usia 12 tahun
Alasan menekuni pencak silat: Pencak silat adalah hobi Koman sejak kecil, kebetulan ia ia dilahirkan dalam keluarga praktisi pencak silat
Ambisi: Meraih medali emas Asian Games 2018
Tokoh inspiratif: Cristiano Ronaldo (Pesepak Bola)
Ritual jelang bertanding: Menelpon keluarga agar diberikan hasil terbaik