Bola.com, Surabaya - Luis Milla kembali dipercaya menjadi nakhoda Timnas Indonesia U-23 dan senior. Tidak banyak waktu yang dimiliki Luis Milla saat kembali ke Indonesia. Sebab, eks pelatih Timnas Spanyol U-21 ini harus mempersiapkan Timnas Indonesia senior menghadapi Piala AFF 2108 pada November-Desember 2018.
Baca Juga
Pengamat sepak bola nasional asal Jawa Timur, Ibnu Grahan, melihat ada hal yang harus diperbaiki oleh Luis Milla, dan beberapa hal lain yang musti dipertahankan pelatih asal Spanyol pada Timnas Indonesia.
"Saya melihat dari luar, sehingga lapang pandang pengamatan saya mungkin lebih bagus dari coach Milla yang berada di pinggir lapangan. Menurut saya, ada satu hal yang kurang pas, yaitu keberanian coach Milla mengganti duet center back. Bagi saya ini sangat riskan," kata legenda Persebaya ini.
Ibnu mencatat, dua kali Luis Milla melakukan percobaan di sektor ini, dan dua kali pula gagal. Bagi Ibnu, perubahan duet stoper sangat berisiko karena jika adaptasinya tidak berjalan baik, pertahanan Timnas Indonesia mudah ditembus lawan.
"Selain soal itu saya rasa tidak ada," ujar pelatih tim Liga 2, 757 Kepri Jaya FC, itu.
Sementara aspek yang perlu dipertahankan adalah pola main, taktik, dan pendekatan Luis Milla pada individu pemain.
Menurut Ibnu, baiknya kemampuan Luis Milla dalam berkomunikasi dan memahami karakteristik pemain membuat taktik yang ia terapkan berjalan dengan baik di lapangan.
"Pelatih yang baik itu yang mampu memberikan materi latihan kemudian diterapkan dengan lancar oleh pemain di lapangan, dan itu dimiliki coach Milla. Saya rasa itu yang harus dipertahankan," imbuh mantan pelatih Bhayangkara FC tersebut.