Kisah Cinta di Balik Medali Emas Hanifan dan Pipiet di Asian Games 2018

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 30 Agu 2018, 16:35 WIB
Hanifan dan Pipit sumbang medali emas pencak silat di Asian Games 2018. (Foto: instagram/ hanifan_yk)

Jakarta - Pesilat Hanifan Yudani Kusumah dan Pipit Kamelia sama-sama menyumbang medali emas untuk Indonesia di kancah Asian Games 2018. Di luar arena, mereka ternyata adalah sepasang kekasih.

Hanifan menyumbangkan emas pada kelas C putra 55-60 kilogram, Rabu (29/8/2018), sedangkan Pipit berjaya di tunggal putri kelas 60-65 kilogram.

Advertisement

Saat ditemui di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (30/8/2018), Hanifan dan Pipit menceritakan lika-liku kisah cinta merekaa. Mereka pertama kali bertemu di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016. Hanifa dan Pipit awalnya saling benci.

"Kalau saya kan atlet Jakarta, dia (Hanifan) dari Jawa Barat. Nah, di PON 16, Jakarta dan Jabar lagi kejar-kejaran juara umum. Saya dan Hanifan jadi penentu," kata Pipit, Kamis (30/8/2018).

"Awal pertama lihat Hanifan orangnya tengil. Ini orang apaan, sih, banyak gayanya. Itu awal perkenalan yang tidak bagus," ujar wanita kelahiran 6 Januari 1995, sehari setelah meraih medali emas di Asian Games 2018.

 

 

2 dari 2 halaman

Takdir Tuhan

Pesilat Indonesia Hanifan Yundani Kusumah melakukan selebrasi kemenangan saat final pertandingan pencak silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (29/8). (merdeka.com/Imam Bukhori)

Namun, jalan takdir mempertemukan keduanya di seleksi nasional (seleknas) Asian Games 2018. Berada satu tim membuat keduanya saling jatuh cinta.

"Kami bertemu di seleknas, ternyata dia orangnya tidak seperti yang saya duga dan pikirkan selama ini. Dia bisa diajak tukar pikiran, jadi lawan tanding dan itu membuat saya nyaman," ucap Pipit.

Berhasil mengawinkan medali emas, Pipit dan Hanifa rupanya juga punya rencana melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. "Insya allah tahun depan," ujar Pipit malu-malu.