Peter Odemwingie di Persimpangan 3 Negara: Inggris, Nigeria, dan Indonesia

oleh Aditya Wany diperbarui 30 Agu 2018, 20:10 WIB
Wawancara eksklusif bersama Peter Odemwingie. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Bangkalan - Peter Odemwingie sudah resmi membatalkan kontrak sebagai pemain Madura United. Pada jendela transfer pertengahan musim Liga 1 2018, dia mendapatkan tugas baru bersama klub berjulukan Laskar Sape Kerap itu.

Mantan pemain Timnas Nigeria itu mendapat tugas baru sebagai talent scouter untuk Madura United. Manajer Madura United, Haruna Soemitro, menyebutkan peran Odemwingie akan penting buat timnya di musim depan untuk mendatangkan pemain asing baru.

Advertisement

Namun, Haruna juga tidak menutup kemungkinan bila Odemwingie ingin kembali bermain bersama Madura United pada musim depan.

Semua masih bergantung kepada sang pemain jika ingin bermain di usianya kini yang menginjak 37 tahun.

Kini, Odemwingie mulai menjalani aktivitas tersebut dengan mendatangi beberapa tempat di Rusia. Sebagai pemain berdarah Nigeria-Rusia, bukan hal yang sulit buatnya untuk bisa menemukan banyak bakat.

Dia pernah menjadi pemain di beberapa klub di negara yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah Bendel Insurance (Nigeria), La Louviere (Belgia), LOSC Lille (Prancis), dan Lokomotiv Moscow (Rusia).

Ditambah lagi, kariernya selama ini dibangun di Inggris yang dikenal dengan Premier League , yang cukup populer Indonesia. Di Inggris, dia pernah membela lima klub yang berbeda, yaitu West Bromwich Albion, Cardiff City, Stoke City, Bristol City, dan Rotterham United.

Belum lagi, dia juga memiliki istri, Sarah Odemwingie, wanita berkewarganegaraan Inggris. Semua faktor itu membuatnya memiliki jaringan yang luas di sepak bola Eropa.

Dengan peran barunya ini, menarik untuk mengikuti kiprahnya dengan peran baru di Madura United. Belum lama ini Bola.com mewawancarainya dan dia dengan terbuka menceritakan rencananya mengenai banyak hal.

Manajer Madura United, Haruna Soemitro, dan Peter Odemwingie (kanan). (Bola.com/Aditya Wany)
2 dari 5 halaman

Olahraga Favorit

Anda tinggal di Surabaya saat membela Madura United. Apakah ada rencana tinggal di sini lagi selama menjalani peran baru?

Saya sebenarnya akan lebih banyak pergi ke banyak negara. Saya punya banyak sekali teman di beberapa negara Eropa. Dari situlah saya akan membangun jaringan untuk mendapat pemain asing di Indonesia.

Saya akan tetap beberapa kali mengunjungi Indonesia. Ada kemungkinan saya akan kembali tinggal di Surabaya. Tapi, semua masih bergantung pada program yang saya buat bersama Madura United.

Selama di Indonesia, Anda juga ingin datang ke latihan Madura United?

Tentu saja, saya bisa datang ke stadion tempat latihan untuk membantu Gomes de Oliveira (pelatih Madura United). Saya akan berbagi pengalaman kepada beberapa pemain Indonesia dan ikut berlatih bersama mereka.

Tapi, saya tetap punya batasan untuk bisa bergabung latihan. Saya tidak akan ikut campur dengan pelatih untuk menentukan komposisi pemain misalnya. Saya hanya ingin berbagi saja.

Saya akan mencoba untuk menjaga kebugaran tubuh. Kalau saya pensiun pun, saya harus terus berolahraga. Kalau jadi pelatih, saya ingin sekali ikut bermain dengan pemain saya.

Saya melihat hal itu dilakukan beberapa pelatih saya di klub sebelumnya. Saya ingin melakukan hal yang sama untuk mencapai level yang sama.

Apakah ada cabang olahraga lain yang Anda suka?

Saya sangat suka golf. Sejak di Eropa, saya bermain golf dengan beberapa pemain top di sana seperti Rio Ferdinand (mantan pemain Timnas Inggris). Di sini pun saya juga ikut bermain, dulu saya sering main gol bareng Dane Milovanovic (mantan gelandang asal Australia Madura United). Itu olahraga yang sangat menyenangkan.

Tapi, tetap saja sulit untuk menjadi pemain golf profesional. Golf sudah punya banyak pemain hebat dan saya pun tidak akan mencapainya. Saya lebih sepak bola dari olahraga apa pun. Tapi, tetap saja saya juga kadang bermain olahraga lain.

3 dari 5 halaman

Budaya Madura

Apa hal yang menarik dari Madura United bagi Anda?

Ada banyak sekali. Saya sangat suka dengan budaya Madura yang unik sekali di mata saya. Saya pernah menonton karapan sapi dan mengunggah fotonya ke Instagram. Ternyata, banyak teman-teman (pemain Eropa) menanyakan pertunjukan itu (karapan sapi) dan menilai itu sangat menarik.

Buat saya pribadi, Madura punya budaya yang sangat menarik. Saya orang yang senang jalan-jalan. Dan saya melihat Madura memang punya hal yang sangat bagus. Masyarakat Madura juga senang pada saya dan itu membuat saya bahagia.

Bagaimana dengan warna merah-putih yang identik dengan Madura?

Saya besar sebagai fans AC Milan, dan saya juga suka Ajax. Kebanyakan pemain idola saya bermain di klub dengan warna jersey merah dan putih. Jadi, warna itu memang merupakan warna favorit saya.

Sebelumnya, saya juga pernah bermain untuk Stoke City, dengan warna itu juga. Saya datang ke sini dan melihat jersey Madura United sesuai dengan saya. Ternyata, warna itu pun memang menjadi identitas Madura dan saya senang sekali.

Dengan kecintaan Anda pada Madura, ada rencana untuk tinggal di sini lagi?

Tentu saja. Keluarga saya sangat senang bisa tinggal di Indonesia. Mereka punya banyak teman di Surabaya. Kami akan tinggal di sini dan saya mencari pekerjaan permanen.

Mereka suka suka tinggal di sini dan memang berencana akan pindah ke sini. Tahun lalu, anak saya masuk sekolah internasional di sini.

Kalau akan datang berkunjung mungkin juga akan menarik. Kami semua juga suka jalan-jalan dan menikmati banyak tempat wisata di Indonesia.

Pemain Madura United, Peter Ozase Odemwingie (kanan) saat merayakan gol ke gawang Persija Jakarta pada lanjutan Liga 1 2017 di Stadion Patriot, Bekasi, Kamis (4/5/2017). Persija kalah 0-1. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)
4 dari 5 halaman

Program untuk Pemain Indonesia

Apa itu tidak menyulitkan Anda untuk meyakinkan mereka?

Istri saya seorang yang lahir dan besar di Manchester. Ayah mertua saya sangat mengagumi Manchester City dan itu ditularkan pada anak-anak saya. Jadi, keluarga kami pun sangat senang dengan sepak bola sejak dulu.

Semua tahu, Inggris sangat hebat dengan sejarahnya dalam sepak bola. Banyak sekali anak bermimpi bisa ke sana karena di sana sepak bola terbaik. Kalau urusan sepak bola, keluarga saya dengan senang hati bisa banyak belajar.

Ada rencana juga untuk mencari bakat di Inggris?

Bisa saja seperti itu. Tapi, infrastruktur di sana lebih menunjang. Saya merasa anak-anak Inggris lebih senang bermain di negaranya sendiri. Selama ini yang terjadi pun seperti itu.

Kalau anak saya mau jadi pemain sepak bola pun mungkin mereka akan lebih senang berada di Inggris. Selain banyak fasilitas bagus, mertua saya ada di sana dan mereka akan memberikan dukungan penuh. Saya lebih memikirkan perkembangan sepak bola untuk Indonesia.

Program seperti apa yang ditujukan pemain Indonesia yang Anda maksud?

Saya bisa membawa beberapa pemain berkualitas asal Indonesia bergabung dengan beberapa klub negara lain. Saya tahu di sini ada banyak sekali pemain bagus, namun mereka tidak memiliki kesempatan.

Saya pikir, dengan cara seperti itu sepak bola Indonesia bisa jadi lebih baik lagi. Saya juga paham ada beberapa program yang dibuat federasi sepak bola Indonesia (PSSI). Program saya pun juga masih membutuhkan waktu.

Bagaimana dengan Nigeria? Apakah sepak bola di sana seperti Indonesia?

Saya harus katakan liga Indonesia memiliki kualitas yang lebih baik daripada Nigeria. Liga di Nigeria sangat tertinggal. Makanya banyak pemain bagus memilih untuk bergabung klub luar negeri atau klub Eropa saja.

Di sisi lain, hal itu kembali memberikan dampak buruk. Tidak banyak pemain bagus yang dimiliki liga Nigeria. Kondisi yang sama menyebabkan beberapa pemain memilih untuk berkarier di negara lain. Seperti Greg Nwokolo contohnya.

5 dari 5 halaman

Sepak Bola Nigeria

Anda berasal dari negara yang sama dengan Greg meski dia sekarang jadi WNI. Apakah seharusnya memang bisa membela Timnas Nigeria?

Iya. Seperti yang sama bilang, Greg merupakan salah satu dampak dari kurangnya kualitas liga Nigeria. Saat usianya masih sangat muda, dia sudah bermain di Indonesia dan kemudian merasa nyaman di negara ini. Dia kemudian memilih menjadi WNI karena sudah sangat lama berkarier di sini.

Padahal, Greg punya kesempatan yang sangat besar untuk bisa membela Timnas Nigeria. Dia memiliki kualitas dan kemampuan untuk bisa menjadi pesepak bola besar di sana. Tapi, semuanya sudah terjadi.

Greg hanya salah satu contoh pemain. Selebihnya, ada banyak pemain asal Nigeria yang akhirnya memilih naturalisasi menjadi warga negara lain karena tidak mendapat kesempatan di negara asal.

Jadi, kini Anda berada di antara tiga negara: Nigeria, Inggris, Indonesia?

Ya, tiga negara itu kini mengelilingi saya. Saya berpaspor Nigeria yang punya kewajiban untuk membantu pengembangan sepak bola di negara asal saya. Kekurangan itu memang harus ditutupi.

Tapi, istri dan anak-anak saya juga merupakan warga negara Inggris yang punya banyak kesempatan di sana. Mereka bisa mendapat banyak hal dalam sepak bola di negara itu.

Saya memilih Indonesia karena negara ini sudah menarik di mata saya sejak pertama bergabung dengan Madura United. Saya juga bekerja di sini sebagai seorang profesional. Semuanya tetap saya jalani dengan baik.

Berita Terkait