Jakarta - Hubungan Mohamed Salah dengan Asosiasi Sepak Bola Mesir (EFA) semakin memburuk. Beberapa anggota EFA berang dan mulai menghin dan mengancam Salah di media sosial.
Mereka berang setelah menyaksikan video yang diunggah Mohamed Salah di Facebook. Dalam rekaman itu Salah membeberkan dosa-dosa EFA terhadap kegagalan Mesir di Piala Dunia 2018. Menurut ketidakberesan federasi telah mempengaruhi skuat timnas Mesir.
"Kami mengalami banyak gangguan selama pemusatan latihan jelang Piala Dunia di Rusia. Saya dua kali dilarang pergi ke restoran dengan alasan keamanan mengingat banyak sekali orang yang tengah berkumpul di hotel," kata Salah seperti dilansir The Sun.
Mesir akhirnya gagal melewati babak penyisihan grup. Mohamed Mohamed Salah dan kawan-kawan menelan tiga kekalahan secara beruntun, yakni dari Rusia, Uruguay, dan Arab Saudi.
Tidak terima dengan tudingan Salah, dua pengurus EFA menggunakan media sosial untuk menyerang balik pemain Liverpool tersebut. Menurut The New Arab, Khaled Lateif, berada pada barisan paling depan EFA dalam menyerang Salah lewat.
"Saya ingin mengingatkan @MoSalah kalau ibumu masih di Mesir. Anda di luar negeri dan bisa berbuat semaumu. Semua yang mengerti, mengertilah," kata Latief lewat akun Twitter-nya, kemarin.
Sementara anggota EFA lainnya, Magdy Abdulhani menghina Salah dengan cara yang kasar. Dia menyebut Salah babi, hewan yang diharamkan oleh umat Islam. "Ini dia foto saya dengan empat pemain dan satu babi berwarna putih," tulis Abdulghani pada keterangan foto dia bersama Mohamed Salah dan empat pemain lainnya yang diunggah ke Twitter.
Setelah melontarkan makian itu, kedua akun anggota EFA itu kini telah dibekukan.
Luka Lama
Cekcok Salah dan EFA mulai mencuat lima bulan lalu. Salah keberatan melihat fotonya masih terpajang pada pesawat timnas Mesir yang kini disponsori oleh WE. Keberatan Salah beralasan, karena dia terikat kontrak dengan Vadoane, rival perusahaan telekomunikasi itu.
Salah melalui pengacaranya, telah mempertanyakan hal ini kepada EFA. Namun EFA tidak kunjung menanggapinya. Minggu lalu, Salah melontarkan keberatannya lewat Twitter.
"Adalah normla bila federasi sepak bola berusaha memecahkan masalah para pemainnya hingga mereka bisa nyaman. Namun pada kenyataannya, saya lihat justru sebaliknya. Tidak normal kalau pesan dan surat dari pengacara saya diabaikan. Saya tidak tahu kenapa bisa seperti ini? Tidak kah Anda punya waktu membalas surat itu kepada kami," tulis Salah.