Jakarta - Pebulutangkis ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, menyabet medali emas Asian Games 2018 bersama tandemnya, Marcus Fernaldi Gideon, Selasa (28/8/2018). Kevin tak kuasa menahan air matas usai sukses tersebut.
Dalam final yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Kevin merasa emosional atas keberhasilannya meraih emas Asian Games 2018. Menurutnya, jika dia gagal, akan penuh perjuangan sulit untuk meraihnya lagi empat tahun mendatang.
Padahal, Kevin dikenal sebagai sosok yang jarang menangis setelah menjadi juara. Berbagai gelar bergengsi telah dia rebut, termasuk All England dan tujuh gelar Superseries, tidak membuatnya menangis.
"Iya, menangis karena dapat mukjizat dari Tuhan, ternyata Tuhan sebaik itu memberi hal yang nyaris mustahil. Harus menunggu empat tahun lagi kalau mau dapat emas Asian Games, itu juga belum pasti, jadi hari itu benar-benar merasa bahwa mukjizat itu nyata," kata Kevin.
"Saya sampai sudah tidak bisa ngomong apa-apa, cuma menangis. Ini pertama kalinya saya sampai menangis kayak gitu. Sebelumnya saya tidak pernah menangis waktu juara," ungkapnya.
Ditonton Ayah
Ketika bertanding di final ganda putra bulu tangkis Asian Games 2018, Kevin ditonton langsung sang ayah, Sugiarto Sukamuljo. Namun, sang mama tidak bisa hadir, kendati tetap memberikan dukungan penuh kepada Kevin.
"Waktu saya ke warming up court selesai pertandingan, papa cuma peluk saya, bilang selamat dan terima kasih. Mama saya tidak bisa datang, jadi kasih ucapannya via aplikasi whatsapp saja," tutur anak bungsu dari dua bersaudara ini.
Sejauh tahun 2018, Kevin dan Marcus jadi ganda putra tersukses dengan meraih empat gelar juara sebelum mempersembahkan medali emas Asian Games 2018 untuk Indonesia. Gelar-gelar lainnya pun berpotensi direbut Kevin/Marcus di sisa tahun ini.
Kevin mengaku sangat lega dapat merebut medali emas Asian Games 2018, gelar juara multi event pertama yang ia raih bersama Marcus.
"Pastinya senang banget bisa dapat emas, akhirnya bisa juara major event, karena banyak yang bilang kami juaranya cuma turnamen superseries saja, tapi belum terbukti di major event," ujar penggemar Lin Dan tersebut.