Bola.com, Jakarta - Tiara Andini tengah diselimuti kebahagiaan. Tampil perdana di Asian Games sepanjang kariernya sebagai pembalap sepeda downhill, dia berhasil menyabet medali emas.
Pencapaian tersebut terasa istimewa. Apalagi, Tiara sempat mengalami cedera lima bulan sebelum berlaga di Asian Games 2018. Berkat semangatnya yang tinggi, dia mampu lepas dari tekanan dan membuktikan diri menjadi yang terbaik.
Baca Juga
Atlet bernama lengkap Tiara Andini Prastika itu meraih medali emas dari nomor downhill pada Senin (20/8/2018). Atlet putri asal Semarang itu mencatatkan waktu tercepat 2 menit 33,056 detik. Tiara mengungguli atlet Thailand, Vipavee Deekaballes, dan wakil Indonesia lainnya, Nining Porwaningsih.
"Tentu rasanya sangat senang, terutama keluarga saya yang terus memberikan dukungan mengingat kondisi saya. Pada Maret lalu saya mengalami insiden kecelakaan saat pemusatan latihan di Malang dan jari tangan saya patah," urai Tiara.
"Akhirnya saya langsung menjalani operasi dan hampir saja tidak diberangkatkan ke Kejuaraan Asia di Filipina agar bisa memulihkan kondisi sembari melakukan persiapan untuk Asian Games. Namun, karena proses terapi saya bagus dan kondisi terus membaik akhirnya pelatih berdiskusi dan memberangkatkan saya. Tanpa beban, di sana saya melanjutkan persiapan Asian Games di Subang," lanjut sang atlet yang ditemui Bola.com dalam acara selebrasi juara yang digelar AXA Mandiri sponsor Tim Indonesia di Asian Games 2018.
"Ketika tampil di Asian Games, masih terasa ada sakit di jari tangan saya," kata dia.
Insiden kecil yang berakibat fatal hampir saja membuat Tiara Andini kehilangan kesempatan menjalani lomba debut di Asian Games 2018. Berkat usaha keras untuk bangkit dan kembali beraksi di sepeda, atlet berusia 22 tahun itu kini berkalungkan medali emas.
Mengagumi Sosok Risa Suseanty
Penggemar balap sepeda downhill Indonesia pasti mengenal Risa Suseanty. Mantan atlet yang memulai karier di dunia sepeda downhill pada usia 16 tahun itu sempat dijuluki sebagai ratu downhill Indonesia.
Memulai karier sebagai pembalap sepeda downhill pada 2012, Tiara Andini menyebut Risa Suseanty sebagai idola dari cabang olahraga yang digelutinya. Tiara bahkan mengaku sangat gembira karena pernah mendapatkan kesempatan menjalani balapan bersama atlet idolanya itu.
"Ya saya menganggumi Risa Suseanty. Saya bahkan meniru semangatnya yang luar biasa. Terjatuh dari sepeda sampai patah tulang tak pernah menjadi halangan baginya. Semangatnya itu yang menjadi motivasi bagi saya," kisah Tiara.
"Saya pernah satu balapan bersama dia. Saat itu saya termasuk atlet baru di dunia downhill, sementara dia sudah menjadi idola. Saya yang baru pertama kali ikut finis di posisi terakhir, sementara dia menjadi juara. Senang sempat berlomba bersama karena setahun setelah itu ia memutuskan untuk pensiun," lanjutnya.
Dukungan AXA Mandiri
Dalam pentas Asian Games 2018 Tim Indonesia mendapat dukungan dari PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) lewat gerakan moral hastag bertajuk #AXAMandiridukungTimIndonesiaJuara dan #PerlindunganuntukIndonesiaJuara.
Bentuk dukungannya adalah semua atlet Tim Indonesia yang berlaga pada Asian Games akan diberikan perlindungan berupa asuransi jiwa dan kesehatan.
Kerja sama dan dukungan AXA Mandiri ini merupakan yang pertama dan satu-satunya asuransi jiwa yang hadir dalam Asian Games 2018 untuk Tim Indonesia.
Hal ini ditandai dengan pendatanganan kerja sama antara AXA Mandiri dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) selaku komite olimpiade nasional Indonesia, pada Senin, 23 April 2018 di AXA Tower, Jakarta.
AXA Mandiri berharap dukungan yang mereka berikan tak hanya memproteksi para atlet Indonesia yang berprestasi dalam keseharian menjalani aktivitas bertanding, tapi juga bagaimana ke depannya mereka menata masa depan dengan dukungan program asuransi investasi masa depan.
Masih berusia 22 tahun, Tiara Andini memiliki kesempatan untuk mengikuti jejak Risa di dunia downhill. Setelah meraih medali emas Asian Games 2018, Tiara bertekad lebih banyak mengikuti kejuaraan downhill, termasuk di level internasional.
"Saya ingin lebih sering ikut kejuaraan di luar negeri. Mengingat downhill belum ada di Olimpiade, jadi mimpi saya adalah mengejar untuk bisa tampil di kejuraan dunia," tegasnya.
Sukses atas raihan medali emasnya!