Bola.com, Yogyakarta - Hal tak menyenangkan harus dijalani kontestan Liga 2, PSIM Yogyakarta. Tim berjulukan Laskar Mataram itu harus menjalani laga kandang tanpa penonton saat menjamu PSBS Biak pada lanjutan Grup Timur di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, Rabu (5/9/2018).
Kepastian itu diungkapkan manajer PSIM, Erwan Hendarwanto, seusai mendapat konfirmasi dari pihak kepolisian, dalam hal ini Polres Bantul.
Baca Juga
Pihak manajemen dan perwakilan suporter menggelar pertemuan bersama Kapolres Bantul, AKBP Sahat M Hasibuan, Selasa (4/9/2018).
"Benar kami mendapat informasi terbaru, pertandingan besok digelar tanpa penonton. Ini keputusan dari aparat keamanan dan kami tidak bisa berbuat apa-apa dan selain menghormati," ungkap Erwan saat dihubungi Bola.com.
PSIM sudah kembali mendapatkan restu dari Bupati Bantul, Suharsono, untuk berkandang lagi di SSA. Sebelumnya, tim kebanggaan masyarakat Kota Yogyakarta itu dilarang bermain di Bantul setelah terjadi kerusuhan yang menewaskan satu suporter saat laga melawan PSS Sleman (26/7/2018).
Meski berlaga tanpa penonton, Erwan memastikan timnya terutama pemain tetap menjaga semangat bertanding. Apalagi laga melawan PSBS cukup krusial dimenangi untuk mendongkrak posisi di klasemen sementara, sekaligus menjauhkan diri dari zona degradasi.
"Saya rasa motivasi pemain akan terus kami jaga untuk pertandingan besok. Apalagi sebelum ini, kami menelan dua kekalahan beruntun dan tentu ingin segera bangkit," lanjut pria yang naik jabatan dari pelatih kepala itu.
Selain itu, lanjut Erwan, bermain di SSA juga menjadi keuntungan tersendiri dari sisi teknis. "Tentunya pemain PSIM sudah kenal dengan kualitas lapangan di Bantul. Jadi tidak perlu adaptasi lama, semisal kami bermain di luar," ujarnya.