Jakarta - Asian Games 2018 baru berakhir selama tiga hari, tepatnya usai clossing ceremony di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (2/9/2018). Namun, Yolla Primadona mengaku sudan merindukan suasana Asian Games.
Yolla merupakan penyumbang medali emas Indonesia di cabor Pencak Silat Asian Games 2018. Bersama Hendy, ia tampil sebagai juara di nomor seni ganda putra di Padepokan Pencak Silat TMII, Senin (27/9/2018).
Dengan nilai 580, keduanya mengungguli ganda putra Vietnam (Tran Duc Danh/Le Hong Quan) dan pasangan Malaysia (Mohd Taqiyuddin Hamid/Mohd Afifi Nordin). Perasaan bangga jelas menghinggapi Yolla karena bisa mempersembahkan emas di hadapan masyarakat Indonesia.
Kini, Asian Games 2018 telah berakhir per tiga hari lalu. Meski begitu, perasaan rindu sudah mengusik pikiran pesilat berusia 26 tahun itu. Kepada Liputan6.com saat ditempui di Studio 5 Indosiar, Selasa (4/9/2018), ia pun membeberkan apa yang paling dirindukannya.
"Momen yang paling saya rindukan adalah ketika Indonesia Raya dikumandangkan. Itu salah satu yang belum saya bisa lupakan. Sangat berkesan sekali. Juga dengan momen persatuannya. Sangat sejuk, membuat rakyat Indonesia seperti tidak ada masalah," ujar Yolla.
Sukses Penyelenggaraan
Sepanjang Asian Games 2018, Pencak Silat jadi salah satu cabor yang paling disorot masyarakat Indonesia. Itu karena mereka jadi cabor tersukses yang menyumbang 14 medali emas dari 16 nomor yang dipertandingkan.
Selain itu, Pencak Silat juga disorot karena tercipta momen pelukan Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto. Keduanya adalah Calon Presiden (Capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Saya rasa sangat sukses ya. Banyak juga teman-teman pencak silat saya dari luar negeri, mereka sampai bertanya ada apa dengan pencak silat Indonesia. Sampai begitu luar biasa. Mengapa pembuka dan penutupnya sampai luar biasa. Asian Games ini menurut saya sangat sukses," Yolla yang juga sempat bermain di film The Raid 2 itu menegaskan.