Jakarta - Nama Bunga Nyimas Cinta menjulan. Berlaga di cabang skateboard pada Asian Games 2018, ia menjadi atlet termuda yang meraih medali di pentas multicabang empat tahunan tersebut.
Ia menyumbang medali perunggu pada nomor street putri Asian Games 2018. Saat berlomba di JSC Skateboards Stadium, 29 Agustus 2018, ia mendapatkan skor 19,8 di bawah Kaya Isa asal Jepang (perak) dan Margielyn Didal asal Filipina (emas).
Perunggu memang bukan sesuatu yang diidam-idamkan atlet. Namun, jika perunggu tersebut didapatkan di Asian Games 2018 dan diraih atlet yang baru berusia 12 tahun, jelas hal itu sangat mengesankan.
Berkat kesuksesan itu, Bunga pun berhak mendapatkan bonus Asian Games 2018 dari pemerintah senilai Rp 250 juta. Ia belum memiliki rencana membelanjakan bonus tersebut. Yang ada di pikirannya saat ini adalah mengambil sebagian dari bonus itu untuk sedekah.
"Rencananya buat sedekah untuk anak yatim yang bonus Asian Games," ujar Bunga kepada Liputan6.com saat jadi bintang tamu #KLY Lounge, Jumat (7/9/2018).
Pengalaman Bagus
Perunggu Asian Games 2018 adalah buah dari kerja keras yang dilakukan Bunga selama masa persiapan. Ia memulai program pelatnas sejak April. Saat pelatnas, ia pun sempat melakukan try out ke Amerika yang notabene negara asal olahraga skateboard.
"Tidak ada pengalaman buruk, semuanya bagus saat pelatnas. Kami latihan bersama, saling bantu buat mengulik trik baru. Memang jadi tak bisa bertemu mamah papah. Paling ngobatin kangennya lewat video call setiap ada waktu," jelas Bunga.
Untuk roller sports sendiri, total Indonesia mendapatkan empat medali. Rinciannya adalah dua perak dan dua perunggu. Dua perak disumbang Jason Lijnzaat (park putra) dan Sanggoe Tanjung (street putra). Sedangkan satu perunggu disumbangkan Pevi Permanan Putra (park putra).
Sumber: Liputan6.com