Sayyid, Pebulutangkis Tuna Rungu yang Punya Mimpi Ingin Seperti Kevin Sanjaya

oleh Thomas diperbarui 07 Sep 2018, 20:57 WIB
Remaja tuna rungu, Muhammad Sayyid Az Zahri mengikuti final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018. (Liputan6.com/Thomas)

Jakarta - Final audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 digelar di GOR Jati, Kudus, mulai hari ini, Jumat (7/9/2018). Sebanyak 219 anak berbakat bersaing mendapatkan beasiswa bulutangkis dari Djarum Foundation. Satu yang menarik, ada sosok berkebutuhan khusus yang punya mimpi tinggi.

Dari sekian banyak peserta final Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016, ada satu sosok yang jadi sorotan yakni Muhammad Sayyid Az Zahri. Pemuda 14 tahun itu memendam ambisi menjadi pebulutangkis hebat meski memiliki kekurangan sebagai penderita tuna rungu.

Advertisement

"Dia mengidolai Kevin Sanjaya dan pebulutangkis Malaysia Lee Chong Wei. Zayyid ikut Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 karena ingin jadi atlet hebat seperti Kevin," ujar ibu Sayyid, Yulia Fitria.

Meski memiliki kekurangan dibanding peserta lain, Sayyid sangat bersemangat mengikuti Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018. Dia lolos ke tahap final setelah mendapat super tiket pada audisi di Cirebon.

"Selama ini tidak ada kendala. Dia selalu mengerti bahasa di pertandingan dan juga instruksi dari pelatih. Semoga dia bisa mendapatkan audisi dari Djarum," lanjut Yulia kepada wartawan di GOR Jati.

2 dari 3 halaman

Kategori U-15

Muhammad Sayyid Az Zahri bersama sang ibu Yulia Fitria. (Liputan6.com/Thomas)

Sayyid ikut final audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 pada kategori U-15. Untuk lolos ke fase final, Sayyid harus mengikuti seleksi di Cirebon walau tinggal di Cibinong, Bogor.

"Saya selalu kasih semangat dan dukungan untuk Sayyid. Sayyid mulai bermain bulutangkis sejak kelas 4 SD. Dia sekarang kelas 3 SMP. Sayyid setiap hari berlatih sekitar empat jam. Dia bergabung PB Sangkuriang," lanjut Yulia yang berprofesi sebagai guru taman kanak-kanak.

3 dari 3 halaman

Karantina

Final audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 masih akan berlangsung sampai Minggu 9 September 2018. Nantinya pemain yang mendapat beasiswa bakal mendapat kepelatihan dari tim pelatih berpengalaman milik PB Djarum.

Mereka juga akan langsung tinggal di Asrama PB Djarum yang terletak persis di belakang GOR Jati. Tahap Karantina akan berlangsung pada 10-15 September 2018.

Sumber: Liputan6.com