Valentino Rossi: Ducati dan Honda Mencontek Yamaha

oleh Marco Tampubolon diperbarui 12 Sep 2018, 13:45 WIB
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi saat beraksi pada MotoGP San Marino 2018. (Tiziana FABI / AFP)

Jakarta - Tim Movistar Yamaha belum juga berhasil meraih kemenangan di ajang MotoGP 2018. Tim berlogo Garpu Tala itu terakhir kali menang saat Valentino Rossi berhasil merebut podium pertama pada MotoGP Assen, Belanda, 2017.

MotoGP San Marino juga kembali jadi 'kuburan' bagi pembalap-pembalap Tim Yamaha. Rossi dan rekan satu timnya Maverick Vinales sama sekali tidak berkutik pada balapan ini.

Advertisement

Rossi yang memiliki segudang pengalaman hanya mampu finis di urutan ketujuh. Sementara, pembalap Yamaha lainnya, Vinales harus puas di tempat kelima.

Sedangkan posisi pertama kembali diraih Ducati lewat pembalap andalannya, Andrea Dovizioso. Menyusul di posisi kedua, pembalap Honda Repsol, Marc Marquez. 

Seperti dilansir Crash.net, perubahan pada mesin ditengarai menjadi kunci kebangkitan Ducati dan Honda. Sebab sejak menggunakan mesin berkonfigurasi V4, mesin-mesin kuda besi Ducati dan Honda mampu bekerja lebih baik dan mulai mengikis hegemoni Yamaha di lintasan. 

Sementara, Yamaha masih setia dengan sistem blok empat silinder yang diterapkan pada sepeda motor Rossi sejak pertama kali tiba 2004 lalu. Belakangan, permasalah elektronik dan kerap dikeluhkan oleh The Doctor--julukan Valentino di lintasan MotoGP. 

"Bisa jadi, ada juga masalah pada mesin," kata Rossi menanggapi seperti dilansir Crash. 

"Bisa kami katakan, Ducati dan Honda belajar dari Yamaha. Sejak 3-4 tahun lalu, mesin Yamaha sangat lembut dan Honda serta Ducati banyak 'menjerit', lebih agresif," katanya.  

Menurut Rossi, sepertinya Ducati dan Honda mulai meniru sepeda motor Yamaha sejak tahun lalu. Bedanya, kedua tim itu masih menggunakan mesin V, sementara Yamaha tetap dengan blok 4 silinder. "Bisa jadi bagian dari masalah, tapi jujur saya tidak tahu," katanya. 

 

2 dari 2 halaman

Vinales Enggan Berkomentar

Pebalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales, menyebut dirinya sudah mengalami kesulitan sejak awal start di MotoGP Catalunya sehingga tak mampu memberikan yang maksimal. (AFP/Lluis Gene)

Rekan setim Valentino Rossi, Maverick Vinales, juga bersikap sama. Vinales enggan membahas terlalu dalam mengenai mesin Yamaha. "Saya bukan teknisi. Saya tidak tahu (apakah Yamaha perlu berganti mesin ke V4)," kata pembalap asal Spanyol tersebut 

Finis di posisi kelima pada MotoGP San Marino, Vinales mengaku tidak dalam posisi mengomentari mengenai perbedaan model mesin. Dia hanya fokus pada cengkraman ban. 

"Saya hanya tahu saat sepeda motor punya cengkraman, itulah sepeda motor terbaik untuk ditunggangi. Namun sesaat setelah kami kehilangan cengkraman, elektronik tidak akan banyak membantu, dan itu sangat menyulitkan untuk jadi cepat dan akurat," katanya.

Sumber: Liputan6.com 

Saksikan juga video menarik di bawah ini: