Sosok Ibu Menjadi Motivasi Gelandang Timnas Indonesia U-16

oleh Aditya Wany diperbarui 21 Sep 2018, 05:45 WIB
Brylian Negiehta Dwiki Aldama menangis setelah Timnas Indonesia U-16 memastikan gelar juara Piala AFF U-16 2018. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Jakarta - Kabupaten Sidoarjo memang tidak pernah kehabisan bakat untuk Timnas Indonesia. Dulu, nama Hariono (Persib Bandung) sempat menjadi andalan di lini tengah. 

Kini, Timnas Indonesia U-16 mengandalkan Brylian Negiehta Dwiki Aldama di lini tengah. Sama seperti Hariono, Brylian merupakan seorang pemain yang lahir dan besar di Sidoarjo, Jawa Timur. 

Advertisement

Awalnya, dia mengawali kiprah di sepak bola dengan bergabung SSB Gelora Putera Delta, Sidoarjo. Namun, dia kemudian menimba ilmu di JSSL Chelsea FC, Singapura. 

Klub itulah yang kemudian mengantar Brylian menjadi penggawa Timnas Indonesia U-16 asuhan Fakhri Husaini. Selain dia, ada tiga pemain lain yang juga klub yang sama, yaitu Bagus Kahfi, Bagas Kaffa, dan Sutan Diego Zico. 

Penampilannya di Piala AFF U-16 2018 membuatnya menjadi salah satu pusat perhatian. Brylian bisa dibilang adalah “tuan rumah” bagi rekan-rekannya karena turnamen itu digelar di kabupaten asalnya, di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. 

Pada akhirnya, Brylian berhasil menjuarai turnamen junior antar negara ASEAN itu bersama Timnas Indonesia U-16. Namun, dia masih dirundung duka karena sang ibu telah meninggal pada awal tahun ini. 

“Saya biasanya datang ke stadion ini bersama almarhum mama. Tapi, beliau sekarang sudah tidak ada. Saya yakin, beliau menyaksikan keberhasilan saya bersama timnas ini dari atas,” kata Brylian kepada awak media setelah pertandingan semifinal melawan Malaysia (10/7/2018). 

2 dari 2 halaman

Mengenang Tangisan di Sidoarjo

Gelandang Timnas Indonesia U-16, Brylian Aldama, berusaha melewati pemain Kabomania U-17 pada laga uji coba di Stadion Atang Sutresna, Jakarta Timur, Jumat (8/9/2017). Timnas U-16 menang 6-1 atas Kabomania U-17. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Tangisan Brylian masih berlanjut hingga di pertandingan final. Hasilnya, timnya memang bisa juara. Brylian masih terlihat sedih karena tidak bisa menunjukkan prestasinya kepada sang ibu. 

“Rasanya campur aduk, saya juara, tapi orang tua sudah tak ada, pasti sedih. Saya berlatih di sini (Stadion Gelora Delta) ditemani ibu saya, biasanya di pinggir lapangan menemani saya. Saat itu saya masih kelas 1 SMA,” ungkapnya setelah menang atas Thailand di partai puncak. 

Sosok ibu memang berpengaruh besar buat pemain kelahiran 23 Februari 2002 itu dalam kariernya. Selama ini, ibu selalu menemaninya dan memberi motivasi untuk bersemangat berlatih dan menimba pengalaman. 

Kini, Brylian tengah berada di Kuala Lumpur, Malaysia. Dia akan berjuang untuk Timnas Indonesia U-16 yang tampil di Piala AFC U-16 2018.

Berita Terkait