LA Mania Usulkan PSSI Segera Mengundang Klub dan Suporter

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 27 Sep 2018, 20:00 WIB
Suporter Persela Lamongan, LA Mania tak henti memberikan dukungan saat tim kesayangan mereka mengalahkan Perseru Serui 2-0 pada pekan ke-7 TSC 2016 presented by IM3 Ooredoo di Stadion Surajaya, Kamis (16/6/2016). (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Bola.com, Lamongan - Menyusul kasus kematian suporter Persija, Haringga Sirla, kompetisi Gojek Liga 1 bersama Bukalapak harus dihentikan sementara oleh PSSI. Terkait keputusan tersebut, banyak pihak angkat bicara.

Advertisement

Ketua suporter Persela, LA Mania, Nugroho, mengatakan penghentian kompetisi untuk sementara ini dianggap sangat tepat karena bisa dijadikan sebagai momen untuk introspeksi bagi semua pihak.

"Seharusnya, selama penghentian kompetisi semua yang terlibat secara langsung maupun tidak dalam sepak bola, memikirkan bagaimana hal-hal seperti ini dihindari. Dan yang perlu diingat, sepak bola itu ajang pemersatu, bukan alat pemecah belah," ujar Nugroho.

Ia menyarankan agar PSSI mengundang stakeholder sepak bola untuk membahas masalah pengamanan dan keamanan sebuah pertandingan ke depan.

"Libatkan seluruh klub Liga 1 dan Liga 2 yang punya sejarah perseteruan. Juga perwakilan semua suporter," katanya.

Meski mengatur dan mengedukasi suporter bukan tugas PSSI, menurut Nugroho hal itu sangat penting. Apalagi tragedi yang baru saja terjadi menimpa dan melibatkan suporter.

Dengan keterlibatan perwakilan suporter, setidaknya suporter mengetahui dan memahami upaya-upaya apa saja yang harus mereka lakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Lebih dari itu, mereka juga turut merasa bertanggungjawab atas situasi yang terjadi bila ada kerusuhan dan bentrok.

"Suporter itu memang berada di luar pagar. Tapi, mereka harus tahu aturan-aturan yang akan diberlakukan ke depan supaya mereka teredukasi, kemudian mereka melakukan sosialisasi dan mengedukasi anggotanya," ujar Nugroho.

Ia berharap, penghentian kompetisi ini membuat semua suporter sadar, kerugian yang ditanggung klub kesayangan mereka juga besar. Sebab, dengan penghentian ini secara otomatis keuangan klub membengkak.

"Itu kalau dihentikan sebentar, kalau lama atau dibubarkan tengah jalan, ada kemungkinan klub akan merugi bahkan sampai gulung tikar," katanya.

Berita Terkait