Bola.com, Jakarta Laga amal yang mempertemukan Arema FC dengan Madura United di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu malam (29/9/2018) menjadi titik harapan banyak pihak. Pertandingan ini mempertemukan semua pihak dari klub Liga 1.
Para manajer klub Liga 1 mengusung slogan “Rivalitas Tanpa Membunuh” dalam acara ini. Momen ini memang digelar untuk mendamaikan seluruh aspek sepak bola Indonesia setelah insiden meninggalnya Haringga Sirla, suporter Persija.
Ketum The Jakmania, Ferry Indrasjarief juga turut hadir dalam acara ini. Dia tidak henti-hetinya menyerukan perdamaian kepada seluruh suporter agar insiden serupa tidak terulang kembali.
“Sepak bola dengan rivalitas itu memang asik, tapi harus tidak keluar jalurnya. Harus tidak ada lagi aksi sweeping di jalan-jalan dan sebagainya,” ungkap pria bernama lengkap Tauhid Indrasjarief itu.
Meski demikian, upaya perdamaian antarkelompok suporter Indonesia bukan hal yang mudah dilakukan. Dewasa ini, media sosial kerap menjadi alat perang dan mengujar kebencian sehingga semakin memperuncing perseteruan.
“Saya akan melebihi semangat dari orang-orang yang anti damai. Jadi, tidak ada kata capek untuk mengusahakan perdamaian. Kalau dibilang capek, ya pasti capek. Tapi saya tidak akan berhenti untuk mengupayakan kata damai,” imbuh Ferry.
Seluruh pihak kini mulai mengusahakan untuk mendamaikan elemen suporter Indonesia. Selama ini, beberapa kelompok suporter dikenal masih dalam rivalitas tinggi.
Sebut saja Bobotoh atau Viking (suporter Persib) dengan The Jakmania (suporter Persija). Lalu, ada pula rivalitas sesama suporter Jawa Timur, Aremania (suporter Arema) dan Bonek (suporter Persebaya Surabaya).
Baca Juga
Horor Patah Kaki Dedi Kusnandar ketika Persib Menang 2-1 atas Barito Putera, Netizen Salahkan Kondisi Lapangan Stadion Sultan Agung
Hitung-hitungan Persaingan ke Semifinal Piala AFF 2024 dari Grup B: Empat Tim Masih Berpeluang Lolos, Timnas Indonesia Wajib Menang!
BRI Liga 1: Kendala Ini Bisa Halangi Persik Menang di Laga Kandang Terakhir Putaran Pertama Melawan Semen Padang