Bola.com, Bandung - Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar menilai sanksi dari Komdis PSSI yang dijatuhkan untuk Persib terlalu tergesa-gesa, sehingga sanksi yang dikeluarkan tidak berdasar.
Seharusnya, kata Umuh, Komdis PSSI melaporkan lebih dulu ke FIFA sebagai pemberitahuan dan meminta persetujuan.
"Dari hasil investigasi pun seharusnya dipanggil dan berkumpul, termasuk para pelakunya dimintai keterangan. Ini tidak, jadi terlalu tergesa-gesa, aneh. Carilah keadilan yang benar, jangan karena nafsu ingin menghancurkan Persib," seloroh Umuh di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (3/10/2018).
Umuh menduga di balik semua ini ada oknum-oknum yang tidak ingin Persib juara tahun ini dan merasa kaget lantaran lambat laun tim asuhan Mario Gomez terus menunjukan signifikan yang bagus dan berpeluang besar untuk juara tahun ini.
"Ya, karena mungkin tahun ini seharusnya bukan Persib yang juara, seperti itu. Mungkin karena Persib tidak diprediksi sama mereka, ternyata Persib naik dan mereka kaget, itu saja kecurigaan saya," tegas Umuh lagi.
Terlebih lanjut Umuh insiden tewasnya Haringga Sirla pada Minggu (23/9/2018) di Stadion GBLA, Bandung berada di ring tiga artinya di luar area stadion, sehingga insiden tersebut bukan ranahnya panpel, apalagi tim Persib Bandung.
"Masa saya harus keluar mengurus yang di luar tidak mungkin dan itu sudah ada pengamanan. Buktinya di stadion semua orang nyaman dan aman menonton hingga pertandingan selesai," ucap Umuh.
Umuh menegaskan Persija Jakarta pun harus mendapat sanksi yang lebih berat lantaran bobotoh Persib yang menjadi korban pun lebih banyak, salah satunya insiden Rangga Cipta Nugraha di Stadion Utama GBK, Jakarta pada tahun 2012.
Baca Juga
Nasib 7 Anak Ajaib FIFA 15 Milik Real Madrid Satu Dekade Kemudian: Banyak yang Terbuang
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Tak Perlu Panik dan Silau dengan Rekor Bahrain di Piala Teluk 2024
BRI Liga 1: Bertandang ke Markas Semen Padang, Arema FC Berbekal 3 Modal Penting untuk Petik Kemenangan