Bola.com, Bandung - Sanksi bertubi dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI kepada tim Persib Bandung pasca tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla (23) di Stadion GBLA, Bandung, Minggu (23/9/2018), tiga jam jelang laga Persib vs Persija Jakarta.
Salah satu sanksi tersebut yakni larangan suporter Persib mendukung langsung tim kesayanganya hingga kompetisi Liga 1 2108 berakhir dan setengah musim pada 2019 mendatang.
Keputusan itu tentu mendapat reaksi kekecewaan dari para bobotoh Maung Bandung. Mereka menilai keputusan tersebut tidak adil. Lalu bagaimana pandangan Dirigen Viking Persib Club (VPC), Yana Umar atas sanksi tersebut?
Berikut petikan wawancara Bola.com bersama Yana Umar di Sekretariat Viking, Jalan Ahmad Yani, Bandung, Rabu (3/10/2018);
Bagaimana pandangan Anda dengan sanksi dari Komdis PSSI kepada suporter Persib?
Jelas sangat kecewa karena sanksi itu keputusan yang gila. Saya menduga sanksi itu seperti ada pesanan dari oknum yang tidak suka sama Persib, apalagi Persib sedang berada di puncak klasemen sementara Liga 1 2018.
Bisa dijelaskan lebih jauh maksud ada pesanan oknum?
Ya, karena sanksi itu tidak jelas dasarnya apa? Kemudian banyak kejanggalan. Kejanggalan-kejanggalan itu salah satunya kejadian saat Arema melawan Persib yang penontonnya turun ke lapangan sampai Mario Gomez terkena lemparan hingga berdarah tapi sanksinya ringan sekali dan banyak lagi kejanggalan lainnya.
Contoh kejanggalan?
Dengan tewasnya Haringga Sirla, kami sama sekali tidak berharap, tetapi semua sudah terjadi. Tapi kalau mau melihat ke belakang kejadian Rangga yang tewas di dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno tahun 2012, bahkan orang tua Rangga minta keadilanpun sampai saat ini tidak ada.
Kemudian kasus Lazuardi juga di GBK, lalu di Solo salah sasaran pengeroyokan oleh oknum The Jakmania. Kemudian pelemparan bus Persib sampai balik lagi dan Persib di Walk Out. Jadi kalau mau adil, kasus-kasus itu bagaimana? Tapi sudahlah jangan diperpanjang. Hanya kami minta Komdis PSSI jangan seenaknya memutuskan.
Menurut Komdis beratnya sanksi untuk bobotoh karena PSSI melihat tewasnya Haringga. Anda punya komentar soal itu?
Kasus Haringga, tewasnya di luar area stadion GBLA dan pelakunya bukan bobotoh yang teroganisir, jadi pelakunya oknum suporter. Jadi sangat tidak mendasar sanksi yang dikeluarkan Komdis PSSI itu. Yang lebih heran lagi kasus meninggalnya suporter waktu derby di Yogyakarta antara PSIM Yogyakarta Vs PSS Sleman justru lolos dari sanksi.
Tunggu Banding Persib
Lalu sanksi apa yang tepat menurut Anda agar menimbulkan efek jera para suporter di klub manapun?
Harusnya sanksi untuk Bobotoh Persib cukup empat pertandingan tanpa penonton. Saya yakin sanksi itu akan membuat jera, apalagi sudah ada yang tewas. Dan pertandingan dengan tensi tinggi itu hanya Persib lawan Persija saja, yang lainnya biasa-biasa saja.
Jadi menurut Anda sanksi yang dikeluarkan Komdis PSSI tidak tepat?
Kurang tepat tepat, justru PSSI seharusnya tidak memperkeruh suasana disaat perdamaian ini akan dan sedang dilaksanakan, apalagi di daerah-daerah sudah berjalan. Perdamaian kami ini memang butuh proses.
Tapi dengan keluarnya sanksi yang berat justru akan semakin memperkeruh dan memanaskan permusuhan.
Lalu langkah apa yang akan dilakukan Viking atas sanksi yang sudah dikeluarkan Komdis PSSI?
Kami menunggu langkah banding dulu dari manajemen Persib. Mudah-mudahah jadi meringankan Persib dan bobotoh. Viking pada dasarnya tidak setuju adanya kekerasan, apalagi sampai menghilangkan nyawa orang lain. Tapi kalau banding ditolak, bobotoh akan bergerak. Tunggu saja tanggal mainnya.