Pelecehan Seksual Cristiano Ronaldo, Polisi Analisis Bukti Kunci

oleh Harley Ikhsan diperbarui 04 Okt 2018, 21:15 WIB
Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo menyaksikan timnya menghadapi Young Boys pada laga kedua Grup H Liga Champions di Allianz Stadium, Selasa (2/10). Ronaldo duduk di tribune penonton menyaksikan rekan-rekannya bertanding. (AFP/Marco BERTORELLO)

Jakarta - Dugaan pelecehan seksual Cristiano Ronaldo memasuki babak baru. Polisi akan memeriksa bukti kunci berupa rape kit milik korban Kathryn Mayorga.

Mayorga melakukan pemeriksaan medis beberapa jam setelah diperkosa Ronaldo pada 2009. Namun, karena saat itu Mayorga tidak menyebut identitas penyerangnya, bukti ini tidak diproses dan hanya disimpan.

Advertisement

Baru sekarang rape kit itu dianalisa karena Mayorga meminta aparat membuka kembali kasus ini. Dia sebelumnya hanya diam karena takut intimidasi Cristiano Ronaldo.

Dia juga menandatangani perjanjian berupa uang tutup mulut senilai 375 ribu dolar AS agar tidak melapor ke polisi. Mayorga berubah pikiran baru-baru ini karena tergerak lewat kampanye #MeToo di media sosial. 

"Gerakan #MeToo dan para perempuan yang mengungkapkan serangan seksual terhadap mereka telah memberinya banyak keberanian," kata penasihat hukum Mayorga, Leslie Stovall, dilansir The Sun.

2 dari 2 halaman

Gerakan #MeToo

Larissa Drohobyczer berbicara kepada pers mengenai tuduhan pemerkosaan Cristiano Ronaldo terhadap kliennya, Kathryn Mayorga, di Las Vegas, Rabu (3/10/2018). (AFP/Mark Ralston)

Hastag #MeToo muncul sejak Oktober 2017. Gerakan ini dipicu tuduhan pelecehan seksual oleh produser film Harvey Weinstein.

Sejumlah aktris Hollywood terkenal, di antaranya Alyssa Milano, Gwyneth Paltrow, Ashley Judd, Jennifer Lawrence, dan Uma Thurman sudah buka suara dan mengaku telah menjadi korban perilaku yang tidak pantas.

Rape kit ini menjadi bukti Mayorga untuk menyeret Ronaldo ke pengadilan. Mayorga juga menyerahkan salinan perjanjian rahasia dengan Ronaldo dan evaluasi psikiatri kepada pengacaranya.

"Sejak mengalami kekerasan seksual tahun 2009, dia mengalami depresi, gangguan pikiran, keinginan bunuh diri, kecanduan alkohol, serta kesulitan bersosialisasi," ujar pengacara Mayorga lainnya, Larissa Drohobyczer.

Cristiano Ronaldo sudah membantah tuduhan Mayorga. Dia menegaskan ada pihak yang ingin memanfaatkan ketenarannya.