Jakarta - Indonesia bakal bertindak sebagai tuan rumah Piala AFC U-19 2018. Turnamen yang diikuti oleh 16 negara ini akan berlangsung sejak 18 Oktober hingga 4 November mendatang.
Sebagai tuan rumah, Tim Garuda Nusantara mendapat kesempatan lolos ke babak utama. Garuda Muda berada di Grup A bersama Uni Emirat Arab, Qatar, dan Chinese Taipe. Pada pertandingan pertama, Indonesia akan bertemu Chinese Taipe, pada 18 Oktober 2018.
Pada Piala Asia U-19, Timnas Indonesia U-19 kembali ditangani Indra Sjafri. Ini kali kedua bagi pelatih asal Sumatera Barat tersebut menangani Garuda Muda di ajang yang sama.
Kiprah pertama Indra di Piala AFC U-19 dimulai pada tahun 2014. Setelah membawa Evan Dimas dan kawan-kawan menjuarai Piala AFF U-19, Indra gagal total di level Asia. Pada Piala Asia U-19 yang berlangsung di Myanmar, pasukannya justru finis di posisi juru kunci grup B.
Indra kemudian dipecat dari jabatannya setelah Tim Merah-Putih hanya mampu menempati posisi ketiga grup F babak kualifikasi Piala AFC U-19 yang berlangsung tahun lalu.
Namun, sejak April lalu, PSSI kembali menyerahkan Timnas Indonesia U-19 kepadanya. Indra Sjafri dipercaya mendampingi para pemain pada putaran final Piala Asia U-19 tahun ini.
Sederet catatan penting lainnya juga mewarnai Piala AFC U-19 tahun ini. Simak beberapa ulasannya di halaman berikut.
Jatah Tuan Rumah
Meski gagal pada babak kualifikasi, Timnas Indonesia U-19 tetap bisa tampil di putaran final. Jatah wild card diberikan kepada Garuda Muda karena Indonesia sebagai tuan rumah.
Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah dilakukan AFC pada 25 Juli 2017 lalu.
Putaran final Piala AFC U-19 2018 bakal diikuti oleh 16 tim yang dibagi ke dalam 4 grup. Indonesia berada di Grup A bersama, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Chinese Taipe.
Hegemoni Korea Selatan
Piala AFC U-19 telah berlangsung sejak 1959 lalu. Turnamen ini bahkan sempat digelar setiap tahun dalam rentang waktu 1959-1978.
Namun sejak 1980, turnamen ini hanya digelar sekali dua tahun. Format laga juga sudah beberapa kali mengalami perubahan.
Korea Selatan sejauh ini menjadi negara yang paling sukses di Piala AFC U-19. Negeri Ginseng ini berhasil merebut gelar juara sebanyak 12 kali. Masing-masing diraih pada tahun 1959, 1960, 1963, 1978, 1980, 1982, 1990, 1996, 1998, 2002, 2004, dan 2012.
Jepang Juara Bertahan
Jepang merupakan juara bertahan pada turnamen ini. Pada edisi sebelumnya, Jepang berhasil mengalahkan Arab Saudi di babak final yang berlangsung di Bahrain, 2016 lalu.
Bermain imbang 0-0 hingga babak perpanjangan waktu, wakil Negeri Matahari Terbit akhirnya berhasil keluar sebagai juara usai merebut babak tos-tosan dengan skor 5-3.
Indonesia Pernah Juara
Sejak pertama kali digelar 1959 lalu, Indonesia sudah tiga kali melaju ke final. Pada Piala AFC U-19 yang berlangsung di Thailand 1961 lalu, Indonesia bahkan keluar sebagai juara bersama Myanmar setelah kedua tim bermain imbang tanpa gol di babak final.
Indonesia kembali melaju ke final pada tahun 1967. Namun, Timnas Indonesia U-19 gagal mengangkat trofi setelah di babak final kalah 0-3 dari Israel. Sementara itu, pada Piala AFC U-19 yang berlangsung di Filipina 1970 lalu, Indonesia menyerah 0-3 dari Myanmar.
Tahun ini, Timnas Indonesia U-19 ditargetkan lolos ke babak semifinal. Empat semifinalis Piala AFC U-19 tahun ini akan mewakili Asia di Piala Dunia U-20 Polandia 2019.