Bola.com, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, memberikan saran kepada Komite Wasit PSSI. Dia meminta jajaran wasit yang memimpin laga di Gojek Liga 1 bersama Bukalapak lebih jeli melihat kejadian agar tidak merugikan satu di antara tim.
"Saya hanya bisa mengimbau, sebab wasit kan memiliki Komite Wasit. Saya berharap wasit semakin baik. Betul-betul ditekankan supaya tidak merugikan suatu tim," kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu.
Baca Juga
Persebaya bakal menjamu Borneo FC di laga pekan ke-25 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (13/10/2018). Pertemuan kedua tim di putaran pertama juga sempat melahirkan kontroversi.
Saat itu, Bajul Ijo terpaksa hanya menggenggam satu poin setelah laga berakhir 2-2 di Stadion Segiri, Samarinda (11/5/2018). Dua gol yang dicetak Borneo sumbangan Lerby Eliandry dianggap bermasalah.
Gol pertama lahir pada menit ke-66 lewat titik putih setelah bek kiri Persebaya, Ruben Sanadi, dianggap mendorong Sultan Samma. Sementara gol kedua (86') seharusnya tidak sah karena dalam tayangan ulang, Lerby telah masuk perangkap off-side.
Padahal, jika dua gol itu tidak sah, Persebaya patut menggenggam tiga poin, apalagi dalam kondisi selalu unggul terlebih dahulu. Dua gol Persebaya merupakan kreasi Irfan Jaya (47') dan Feri Pahabol (78').
Alfredo Vera yang saat itu masih menjadi pelatih Persebaya, terang-terangan menyebut dua gol Borneo tidak benar. Dia menyayangkan keputusan wasit yang merugikan anak asuhnya.
Hal serupa kini membayangi Persebaya jelang pertemuan dengan klub berjulukan Pesut Etam itu. Djanur hanya bisa memberikan saran agar hal tersebut tidak terulang kembali.
"Saya berharap wasit lebih fair dan lebih jeli. Mudah-mudahan dengan imbauan ini menjadi evaluasi sendiri untuk wasit-wasit yang memimpin pertandingan," imbuh Djanur.
Pekan lalu (6/10/2018), Persebaya juga mengklaim dirugikan wasit saat kalah 0-1 dari Arema FC. Beberapa keputusan wasit dirasa kurang tepat karena banyak memberikan pelanggaran tanpa penyebab sehingga membuat Persebaya kebobolan.