Jakarta - Nama Khabib Nurmagomedov tengah melambung di kalangan pecinta olahraga Mixed Martial Art (MMA). Pria asal Rusia itu berhasil mengukir rekor fantastis (27-0) usai mengalahkan megabintang UFC, Conor McGregor, di Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (8/10/2018).
Pada pertarungan yang berlangsung di T-Mobile Arena itu, Nurmagomedov yang sudah berusia 30 tahun menghentikan perlawanan Conor McGregor pada ronde keempat. Lewat cekikan di leher, Nurmagomedov memaksa lawan memberi isyarat menyerah kepada wasit.
Berkat kemenangan ini, Khabib Nurmagomedov berhasil mempertahankan gelar juara dunia UFC kelas ringan dan menjaga rekor tidak terkalahkannya dalam 27 pertarungan. Sebaliknya, ini merupakan kekalahan kedua McGregor sepanjang karier di arena UFC.
Lantas siapa sebenarnya Khabib Nurmagomedov?
Dikutip dari berbagai sumber, Nurmagomedov lahir 20 September 1988 di desa Sildi Distrik Tsumadinsky, Dagestan, Rusia. Kawasan ini adalah daerah otonomi pecahan Uni Soviet.
Menurut statistik yang dikeluarkan Kantor Jaksa Penuntut Umum di Rusia, Dagestan merupakan salah satu kawasan paling bermasalah di Rusia. Wilayah ini adalah rumah bagi kejahatan teroris. Data menunjukkan, pada tahun 2016 tercatat 966 kasus terorisme.
Nurmagomedov merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Dia memiiki kakak laki-laki bernama Magomed, dan adik perempuan bernama Amina. Pada tahun 2001, Nurmagomedov dan keluarganya memutuskan pindah ke ibu kota Makhachkala, ibu kota Dagestan.
Sejak kecil, Nurmagomedov telah berlatih gulat. Kebetulan ayahnya merupakan pelatih dan mantan atlet gulat juga. Mantan tentara Rusia itu menggunakan lantai-lantai rumahnya sebagi lokasi latihan. Tidak untuk Nurmagomedov, tapi bagi anak-anak di daerah tersebut.
Sang ayah, awalnya tidak berpikiran menempa Nurmagomedov sebagai atlet profesional. Sebab berlatih gulat di masa itu, justru lebih ditujukan untuk menjauhkan anak-anak dari kegiatan terorisme. Selain itu, mereka juga ingin membentuk bibit atlet gulat bagi Rusia.
Nurmagomedov ternyata sangat berbakat dan menyukai olahraga tersebut. Dia bahkan mengembangkan kemampuan beladirinya dengan berlatih Judo dan Sambo. Bahkan pada usia yang sangat muda, dia sudah berani bertolak ke Kiev, Ukraina, berlatih Combat Dobro.
Debut Nurmagomedov di panggung MMA berlangsung 2008 lalu. Sebagai pendatang baru dia berhasil mencuri perhatian usai merebut empat kemenangan beruntun dalam sebulan.
Kemenangan demi kemenangan akhirnya mengantar Nurmagomedov ke panggung yang lebih megah, yakni arena (Ultimate Fighting Championship) UFC. Pada akhir tahun 2011, Nurmagomedov akhirnya menandatangani kontrak enam laga kelas ringan.
Satu per satu lawan yang mengadang berhasil ditaklukannya. Dimulai dari Kamal Shalorus (Januari 2012), lalu menyusul Gleison Tibau (7 Juli 2012), Thiago Alvares (Januari 2013), dan Abel Trujillo (25 Mei 213). Selanjutnya Nurmagomedov kembali menang atas Pat Healy (21 September 2013) sebelum kemudian mengalahkan Rafael dos Anjos (19 April 2014).
Cedera lutut sempat membatalkan sejumlah duel Nurmagomedov. Namun dia akhirnya keluar sebagai juara dunia UFC kelas ringan usai mengalahkan Al Iaquinta bulan April lalu.
Menghadapi McGregor merupakan duel mempertahankan gelar pertama yang dilalui Nurmagomedov. Dalam duel ini, dia mendapat bayaran sebesar 2 juta USD. Nurmagomedov kembali membuktikan kehebatannya dan memaksa McGregor menyerah pada ronde ke-4.
Dikecam ISIS
Nurmagomedov menikah, Juni 2013. Saat ini, dia sudah memiliki seorang putri dan putra. Dia menguasai beberapa bahasa, termasuk Degestani, Rusia, Inggris, Turki, dan Arab.
Nurmagomedov dikenal sebagai pemeluk Islam yang taat. Pria berpostur 178 cm tersebut bahkan menjadi petarung Muslim pertama yang berhasil menjadi juara dunia UFC. Dia pernah sangat marah kepada EA Sport karena membuat karakternya pada game tersebut melakukan selebrasi tanda salib saat memenangkan pertandingan.
"Saya Muslim dan tidak dibabtis. Tolong @EASPORTSUFC, perbaharui selebrasi kemenangan saya. Saya punya banyak fans Muslim dan Anda harus menghargai itu," tulisnya di Twitter.
Peneliti teroris, Joanna Paraszczuk, seperti dilansir sherdog.com menyatakan, tidak semua pecinta MMA Rusia menjadi pendukung Nurmagomedov. Latar belakang etnis dan agama pria 30 tahun itu masih jadi masalah bagi mereka untuk mengidolakan Nurmagomedov.
Tidak hanya dari warga Rusia, popularitas Nurmagomedov juga kabarnya mengusik kelompok fundamentalis ISIS. Mereka sadar, kehadiran pemuda berusia 30 tahun tersebut bakal menjadi counter bagi perekrutan anggota baru dari kawasan Dagestan.
Pada tahun 2015 lalu, ISIS konon merilis video yang berisi cuplikan beberapa pertandingan Nurmagomedov. Video berjudul 'The Lone Wolf' merupakan propaganda terbaru ISIS terkait gerakan internasional mereka.
Video itu juga mengkritisi para petarung-petarung seperti Nurmagomedov yang memilih bertarung demi hiburan dan uang ketimbang maju ke medan perang membela Islam. Ini merupakan upaya dari ISIS untuk membunuh karakter Nurmagomedov agar tidak menjadi panutan bagi umat Muslim lainnya.
"Daya tarik Khabib (Nurmagomedov) terhadap Muslim bisa sangat memberi efek positif terhadap perjuangan melawan radikalisasi. Popularitas Nurmagomedov juga menjadi wadah untuk melawan suara-suara yang menyebut MMA terlarang untuk Muslim," kata Paraszczuk yang tengah fokus dalam investigasi keberadaan tentara asing berbahasa Rusia di Suriah.
Terprovokasi McGregor
Kecintaan Nurmagomedov terhadap Islam dan negarnya tidak bisa ditawar. Sikap ini lah yang membuatnya tidak mampu menahan emosi menghadapi provokasi kubu McGregor. Menurutnya, McGregor dan rekan-rekannya telah menghina agamanya, orang tua, dan negaranya sehingga membuatnya hilang kendali dan melancarkan serangan usai laga.
"Saya ingin mengubah olahraga ini. Saya tidak ingin orang-orang bisa bicara sembarangan tentang lawannya. Tentang ayah, agama. Anda tidak bisa mengomentari agama dan negara. Bagi saya ini sangat penting," ujar Nurmagomedov dalam jumpa pers usai duel.
Provokasi yang dilakukan kubu McGregor memang membuat Nurmagomedov hilang kendali. Usai laga, dia melompati oktagon dan menyerang kubu McGregor. Aksi ini bertambah parah, setelah tiga orang menyusup ke dalam arena dan menyerang McGregor membabibuta.
Akibat kericuhan ini, bayarannya sebesar 2 juta USD kini ditahan oleh Komisi Olahraga Nevada. Selain itu, Nurmagomedov juga terancam kehilang gelar yang telah direbutnya.