Soal Miftahul Jannah, Menpora Usulkan Reformasi Aturan soal Jilbab di Judo

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 09 Okt 2018, 14:35 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi berbincang dengan Atlet blind judo, Miftahul Jannah di rumah dinas Menpora, Jakarta, Selasa (9/10). Selain makan siang, Menpora sempat menguji kemampuan Miftahul Jannah bermain catur. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, menyebut pemerintah mengapresiasi keputusan Miftahul Jannah yang mempertahankan prinsip dan memilih mundur dari Asian Para Games 2018 karena larangan penggunaan jilbab. Imam mengusulkan agar Federasi Judo Internasional (IJF) mereformasi aturan tersebut.

Advertisement

Miftahul Jannah mendadak jadi sorotan di Asian Para Games setelah dilarang bertanding pada laga blind judo kelas 52 kg putri. Wasit mencegah atlet asal Aceh itu bertanding karena terganjal aturan soal larangan penggunaan penutup kepala (jilbab).

"Pada satu sisi kami betul-betul menganggumi dan mengapresiasi keputusan Miftahul Jannah yang memegang prinsipnya untuk tetap menutup auratnya dengan jilbab. Meskipun, regulasi di judo tidak memungkinkan ada penutup kepala agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan pada atletnya," kata Imam Nahrawi dalam konferensi pers di Jakarta di Main Press Center Asian Para Games 2018, Selasa (9/10/2018).

"Ini adalah sebuah pertandingan, bukan soal ini agama apa, atau perbedaan apa. Tetapi ini adalah soal prinsip dan regulasi yang harus sama-sama berjalan. Kami menghargai sekali keputusan Miftahul Jannah," ucap Imam Nahrawi.

Aturan soal penutup kepala itu tercantum di Artikel 4 Poin 4 dari IJF yang berbunyi "Kepala tidak boleh ditutup terkecuali untuk balutan yang bersifat medis, aturan yang satu ini harus dipatuhi." Atas dasar itulah, Imam Nahrawi meminta IJF mengubah aturan tersebut dan melonggarkan larangan penggunaan tutup kepala dengan jilbab yang dimodifikasi khusus untuk para atlet muslimah.

"Semoga ini juga menjadi masukan kepada IJF agar ada hijab yang dimodifikasi dan dipakai oleh para judoka kita. Kemudian ada opsi, boleh ada jilbab yang menutup rambut ke telinga sampai ke belakang," ujar Imam Nahrawi.

Pupusnya harapan Miftahul Jannah untuk berlaga di Asian Para Games 2018, tak memuatnya patah arang. Miftahul Jannah mengaku tetap akan menjadi atlet meskipun pada cabang olahraga yang berbeda.