Bola.com, Jakarta - Atlet blind Judo Indonesia, Miftahul Jannah, tak patah arang setelah gagal tanding di Asian Para Games 2018. Judoka asal Aceh itu mengaku akan tetap menjadi atlet, tapi berganti cabang olahraga.
Baca Juga
Miftahul Jannah dilarang bertanding oleh wasit karena tak mau melepaskan jilbabnya pada pertadingan blind judo kelas 52 kg putri, Senin (9/10/2018). Dia memilih mundur dan memberikan kemenangan Walkover (WO) kepada wakil Mongolia, Gantulga Oyun, ketimbang harus membuka jilbabnya.
Keputusan untuk Miftahul Jannah tersebut sudah sesuai dengan aturan Federasi Judo Internasional (IJF) yang tercatum pada Artiket 4 Poin 4 yakni "Kepala tidak boleh ditutupi kecuali untuk balutan karena alasan medis, aturan ini harus dipatuhi."
Atlet berusia 21 tahun itu mengaku tak ingin meneruskan karier sebagai atlet judo. Dia lebih tertarik banting setir menjadi pecatur.
"Enggak, Miftah tidak ingin kembali lagi ke Judo meskipun nanti aturannya bisa menggunakan jilbab. Miftah akan berkomitmen untuk jadi atlet catur meskipun banyak rintangan yang harus dilewati," kata Miftahul Jannah dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Miftah mengakui ingin menjajal catur karena sudah menekuni olahraga itu sejak kecil. Miftah berharap bisa meraih kesuksesan sebagai pecatur.
"Miftah kenal catur sejak umur 4 tahun dan diperkenalkan oleh orang tua. Kemudian mulai mengikuti turnamen catur pada umur 6 tahun dan alhamdulilah hasilnya sangat memuaskan. Miftah tidak bisa lepas lagi dari catur, makanya ingin mengabdi lagi di olahraga itu," ujar Miftah.
Keputusan pindah cabang olahraga itu pun mendapatkan apresiasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Bahkan, Imam memuji bakat Miftahul Jannah.
"Semalam, saya ketemu Miftahul Jannah dari pukul 22.30 sampai 00.30. Kami bicara dari hati ke hati, mendengar apa yang Miftah katakan, saya mendengar dari NPC, INAPGOC, dari Deputi saya sendiri," ujar Imam Nahrawi.
"Miftah mengatakan ingin tetap menjadi atlet, dan akan berusaha mewakili Indonesia tapi tidak lagi di judo, tapi jadi atlet blind chess. Saya sudah coba tanding melawan dia, dan hampir kalah meskipun akhirnya kami memilih remis," ungkap Imam Nahrawi sembari tertawa.