Bola.com, Jakarta - Sepak bola dan musik bisa menjadi jalinan yang tak terpisahkan, artinya bisa sejajar alias beriringan. Itu pula yang terjadi di pentas La Liga.
Selain berprestasi di dunia sepak bola, beberapa pemain dan eks pemain yang berkarier di La Liga menunjukkan bakat di bidang musik. Jika Sahabat Bola.com memerhatikan, musik selalu menemani sepak bola.
Korelasi tersebut bisa terlihat mulai dari lagu yang dinyanyikan para penggemar di tribun. Ada juga musik-musik pembangkit semangat yang diputar di ruang ganti sebelum pertandingan dimulai.
Oleh karena itu, bukan sesuatu hal yang mengejutkan apabila banyak pemain sepak bola di panggung La Liga yang mencoba berkarir di dunia musik. Periode itu terjadi selama mereka masih menjadi pemain maupun seusai pensiun. Setiap pemain dan mantan pemain La Liga yang menjajal dunia baru itu memiliki tingkat kesuksesan yang berbeda.
Berikut ini 8 pemain aktif dan mantan pemain yang mengasah bakat dalam bermusik pada beberapa tahun terakhir:
Sergio Ramos
Sebagai penggemar berat musik flamenco, kapten Real Madrid memiliki rasa cinta yang mendalam terhadap menyanyi dan bermain gitar. Ramos sering menunjukkan kecintaannya terhadap musik dan sering menghabiskan waktu untuk menulis lagu.
Ia juga berkontribusi untuk lagu resmi Tim Nasional Spanyol pada Euro 2016 dan Piala Dunia 2018. Kala itu, ia berkolaborasi dengan musisi papan atas dunia, seperti Niña Pastori and Demarco.
Jese
Lulusan akademi Real Madrid ini sudah lama tertarik dengan dunia musik. Hal itu terbukti dengan pembentukan band raggaeton bersama sahabat karibnya, DJ Nuno, pada tahun 2014. Band yang dujuluki ‘Big Flow’ ini meluncurkan lagu-lagunya di platform berbagi video dan menarik perhatian banyak penikmat musik.
Tidak lama kemudian, Jesé memutuskan bersolo karir dan merilis lagu-lagunya dengan menggunakan nama Jey M. Ia menyumbangkan keuntungan yang didapatkannya dari hasil bermusik ke yayasan yang melakukan penelitian untuk pencegahan penyakit.
Jose Manuel Pinto
Sang penjaga gawang yang handal dalam menciptakan musik. José mendirikan label musiknya sendiri, Wahin Makinaciones. Nama itu diambil dari nama panggungnya, Pinto ‘Wahin’ ketika masih berkostum Celta Vigo.
Pada tahun 2015, ia meluncurkan lagu, 'Eres Especial' (‘You’re Special’), bersama dengan Dani Alves yang merupakan rekan satu timnya di Barcelona. Sejak itu, ia menikmati kesuksesan sebagai produser.
Setelah meraih gelar sarjana di bidang 'sound engineering' dan gelar magister untuk produksi musik, Pinto merupakan satu teknisi yang terlibat dalam lagu Amame Como Soy yang dinyanyikan Niña Pastori. Lagu ini meraih penghargaan Latin Grammy 2016 untuk kategori Album Flamenco Terbaik.
Royston Drenthe
Mantan pemain Real Madrid, Royston Drenthe, mendalami karir musik rapdengan nama ‘Roya2Faces’ di penghujung karirnya sebagai pemain sepak bola.Keputusannya terjun ke dunia musik bukan hal yang mengejutkan.
Drenthe sudah lama tertarik pada musik rap dan memiliki banyak teman di industri tersebut, terutama U-Niq, yang sama-sama berasal dari kota Rotterdam, Belanda. U-Niq pula yang mengajarkannya menulis lagu.
Meskipun Drenthe kembali bermain sepak bola dan bergabung dengan Sparta Rotterdam di musim panas ini, ia tetap setia dengan musik hip-hop. Drenthe punya keinginan menulis lebih banyak lagu pada masa depan.
Julio Iglesias
Julio Iglesias merupakan penyanyi terkenal di Spanyol. Pada tahun 2013, ia dinobatkan Guiness World Records sebagai penyanyi pria Latin terlaris dalam sejarah.
Satu yang mengagumkan, album Julio yang dirilis pada tahun 1983 merupakan album berbahasa asing pertama yang mencapai 2 juta kopi di Amerika Serikat.
Sebelum terjun ke dunia musik, pemain asal Madrid ini membela Real Madrid Castilla. Cedera yang dialaminya membuat Julio gantung sepatu dan memulai karier di bidang Tarik suara.
Alvaro Benito
Kisah Álvaro Benito memiliki banyak kesamaan dengan Julio Iglesias. Benito memulai karier sebagai gelandang di tim junior Real Madrid.
Saat itu, ia berlaga dalam 21 pertandingan La Liga pada musim 1995-1996 dan 1996-1997 dan mencetak beberapa gol untuk timnya. Namun, ia mengalami cedera dan harus pensiun pada usia 27 tahun.
Kemudian, ia mendirikan sebuah band punk rock bernama 'Pignoise' sebagai vokalis dan gitaris. Dipengaruhi 'Green Day' dan 'Blink182', band tersebut sudah merilis delapan album hingga saat ini.
German Burgos
Saat ini mantan penjaga gawang Atlético Madrid tersebut adalah asisten Diego Simeone. Ia penggemar berat musik rock.
Sejak tahun 1990-an, ia tercatat sebagai vokalis band rock, GARB, yang telah meluncurkan beberapa album berbahasa Spanyol pada awal tahun 2000. Kala itu, kariernya sebagai pesepakbola mulai menurun. GARB diambil dari inisial nama lengkap Burgos, yaitu Germán Adrián Ramón Burgos.
Gaizka Mendieta
Setelah pensiun dari dunia sepak bola, mantan pemain Valencia, Barcelona dan Tim Nasional Spanyol ini berubah haluan menjadi DJ pada 2008. Keputusannya berimbas positif setelah menuai banyak kesuksesan.
Ia sering bermain di sekitar London, dan diundang menjadi DJ pada pertandingan final Liga Champions antara Real Madrid melawan Juventus di Cardiff pada 2017.
Mendieta dulu sering terlihat di toko-toko musik pada waktu masih aktif sebagai pesepakbola. Sekarang, Ia mendedikasikan hampir seluruh waktunya untuk cinta kedua dalam hidupnya, yaitu musik.
Sumber: La Liga