Bola.com, Jakarta - Sepanjang karier sebagai pelatih, Jose Mourinho memiliki beragam pengalaman. Satu di antaranya adalah kekalahan telak saat menukangi Real Madrid. Takluk dengan skor besar kala bersua Barcelona menjadi pengalaman yang tak akan terlupakan.
Jose Mourinho menjadi saksi saat Real Madrid kalah dengan skor besar dari Barcelona pada tahun 2010. Sang mantan pemain, Jerzy Dudek, membeberkan bagaimana reaksi pria yang kini melatih Manchester United tersebut kala itu.
Baca Juga
Sosok yang dulunya berposisi sebagai kiper itu pernah bekerja sama dengan Mourinho di Real Madrid. Saat 'pembantaian' itu, Dudek hanya mampu menyaksikan perjuangan rekan setimnya dari bangku cadangan.
Laga itu menunjukkan bagaimana seorang Lionel Messi membuat pertahanan Los Merengues kocar-kacir. Bahkan, Sergio Ramos yang merupakan bek Real Madrid sampai harus keluar lapangan lebih dulu lantaran dikartu merah.
Dudek menggambarkan bagaimana situasi kacau balau yang terjadi di ruang ganti Real Madrid usai pertandingan. Mourinho melontarkan kalimat-kalimat berkelasnya guna mengangkat moril para pemain.
"Setelah pertandingan, benar-benar kacau. Beberapa dari kami menangis, berdebat, sebagian lainnya hanya menunduk. Lalu Mourinho masuk," ujar Dudek kepada AS.
"Dia tahu seberapa buruknya itu, tetapi dia melihat kami dan berkata: 'Saya tahu ini menyakitkan bagi anda. Mungkin sebagian besar dari anda, ini adalah kekalahan terburuk di sepanjang karir. Mereka senang sekarang dan terlihat sudah juara, tetapi mereka hanya menang satu laga. Ini baru permulaan," jelas Dudek.
Selain itu, demi meningkatkan semangat para pemain, menurut pengakuan Dudek, Mourinho memberikan rehat satu hari kepada para pemain. Hal itu membuatnya yakin pria asal Portugal tersebut merupakan ahli dalam bidang psikologi.
"'Jalan untuk juara masih panjang. Besok, saya memberi anda waktu libur sehari. Tetapi jangan tinggai di rumah. Pergilah bersama keluarga, anak, atau teman untuk jalan-jalan. Biarkan orang melihat Anda bisa melewati itu. Mungkin orang-orang akan membicarakan kekalahan ini tetapi jangan sembunyi. Anda harus menunjukkan keberanian. Setelah kekalahan ini, kami harus berjuang merebut gelar'," ungkap Dudek menirukan ucapan Mourinho.
Pada akhir musim, armada Jose Mourinho hanya mampu finis di peringkat dua klasemen akhir La Liga. Namun pada tahun selanjutnya, Los Merengues berhasil keluar sebagai juara dengan perolehan 100 poin.
Sumber: Bola.net