Psikolog Bantu Indonesia Sukses di Asian Para Games

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 11 Okt 2018, 17:45 WIB
Purnomo Sapto Yogo pelari Indonesia meraih medali emas di nomor 100 meter putra klasifikasi T37 pada Asian Para Games 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (9/10/2018). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Jakarta - Atlet disabilitas Indonesia sukses melampaui target 16 medali emas yang ditetapkan pemerintah pada Asian Para Games 2018. Di balik capaian ini, psikolog memainkan peran penting.

Tak sia-sia perjuangan para atlet Indonesia di Asian Para Games 2018. Sejak Rabu (10/10/2018), target yang diharapkan sudah mampu dipenuhi, bahkan lebih. Dari target 16 emas, Indonesia justru sudah meraih 23 emas hingga Kamis (11/10/2018) siang.

Advertisement

Para atletik jadi cabor penyumbang terbanyak medali Indonesia di Asian Para Games 2018. Secara keseluruhan, para atletik sudah menyumbang enam emas, 10 perak, tujuh perunggu, disusul catut dengan enam emas, tiga perak, tiga perunggu dan tenis meja dengan empat emas, tiga perak, sembilan perunggu.

"Alhamdulillah perjuangan para atlet, pelatih, serta ofisial yang mengawal dan menyamangati para atlet betul-betul membuahkan hasil yang menyenangkan. Tapi kita belum puas. Kita akan berjuang karena masih ada kesempatan," ujar Menpora Imam Nahrawi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), kemarin malam.

Ya, banyak pihak yang juga memiliki jasa di balik kesuksesan Indonesia di Asian Para Games 2018. Suporter yang dalam beberapa hari terakhir mulai memenuhi venue-venue pertandingan pun punya andil yang besar.

Grab selaku official mobile platform partner juga mendukung Asian Para Games 2018

 

2 dari 2 halaman

Faktor Kunci

Pelari Indonesia, Tiarani Karisma, melakukan selebrasi usai meraih medali emas Asian Para Games cabang atletik nomor lari 100 meter T42 / T63 di SUGBK, Jakarta, Rabu (10/10/2018). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

"Barang tentu juga ini semua karena hebatnya suporter kita yang keren-keren untuk datang ke seluruh venue pertandingan tanpa kenal lelah. Meninggalkan tempat kerja serta bangku sekolah. Semua adalah faktor yang sangat dominan melahirkan medali emas," ujar Menpora.

Tak lupa, Menpora juga menyebut kesuksesan ini tak lepas dari peran psikolog. Untuk di Asian Para Games 2018, setiap cabor memang diberi pengawalan dari psikolog untuk mendongkrak mental atlet yang akan berjuang.

"Sekali lagi terima kasih juga kepada tim psikolog yang setiap saat mendampingi para atlet. Dan itu menjadi pelajaran penting bagi kita kedepan untuk multi event berikutnya. Kita harus perkuat tim psikolog sebagai orang yang mengawal setiap saat agar motivasi atlet betul-betul bulat," Menpora menegaskan.