Bola.com, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, ikut angkat bicara perihal sanksi yang didapat Arema FC dari Komisi Disiplin PSSI akibat perilaku suporter dalam Derbi Jatim. Secara khusus, pelatih yang akrab disapa Djanur itu memberikan nasihat kepada Bonek, suporter Persebaya.
"Saya tahu dari manajemen, di sini suporternya lebih baik. Semangat untuk membeli tiket sudah bagus. Itu harus dibarengi dengan jiwa betul-betul mau berubah," kata mantan pelatih Persib Bandung itu.
Baca Juga
Komdis PSSI telah merilis sanksi yang ditujukan kepada Arema FC. Hukuman itu merupakan imbas perilaku kurang terpuji dari Aremania (suporter Arema) saat menjamu Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (6/10/2018).
Aremania terlibat dalam pengeroyokan di tribune penonton hingga masuk ke lapangan setelah peluit panjang dibunyikan.
Tak hanya itu, dua Aremania, yang satu di antaranya adalah dirijen Yuli Sumpil bahkan melakukan provokasi kepada pemain Persebaya saat pemanasan jeda pertandingan.
Komdis PSSI kemudian memberikan denda sebesar Rp100 juta dan sanksi menggelar pertandingan tanpa penonton sampai akhir musim. Yuli Sumpil dan rekannya yang diidentifikasi bernama Fandy, dihukum tidak boleh masuk ke semua stadion di wilayah Republik Indonesia seumur hidup.
Djanur berharap Bonek tidak meniru perilaku tidak terpuji suporter lain. Pelatih berusia 53 tahun itu ingin Bonek bisa memberikan dukungan dengan cara yang positif kepada Persebaya.
"Saya berharap kedewasaan Bonek, jangan ikut-ikut yang lain. Saya dapat informasi, di Surabaya itu berbeda. Mudah-mudahan itu yang terjadi. Jangan ada balasan karena tidak akan ada selesainya," imbuh Djanur.
Selama ini suporter Arema dan Persebaya masih dalam perseteruan dan belum ada perdamaian. Keduanya masih dalam rivalitas dan kerap perang argumen melalui media sosial.