Bola.com, Makassar - Arema FC menelan kekalahan 1-2 dari PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar, pada pekan ke-25 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak, Minggu sore (14/10/2018).
Arema sebenarnya sudah memberikan perlawanan sengit. Meski bermain sebagai tim tamu dan baru mendapatkan sanksi tidak bisa didampingi Aremania hingga akhir musim, semangat skuat Arema tetap tinggi.
Baca Juga
Gelandang Arema, M. Rafli, mengakui performa tim telat panas Karena kecolongan gol dari M. Rahmat ketika pertandingan baru berjalan tujuh menit. Hal ini berarti konsentrasi pemain Arema belum penuh saat awal pertandingan.
Mereka baru bisa mengimbangi permainan PSM justru setelah tertinggal. "Efek pemanasan yang kurang maksimal sepertinya. Jadi terlambat panas waktu pertandingan," kata Rafli.
Alumni Timnas Indonesia U-19 itu masuk sebagai pengganti dalam laga ini. Dia menggantikan Jayus Hariono untuk membuat karakter Arema lebih menyerang.
Rafli berhasil memberikan assist terhadap gol balasan yang dicetak Ahmad Nur Hardianto. Namun, dia juga jadi 'pengumpan' terhadap gol kemenangan PSM yang dicetak Guy Junior di menit ke-69.
Kontrol bola yang dilakukan Rafli justru mengarah kepada Guy yang sudah di dalam kotak penalti dan tinggal menceploskan bola ke gawang Arema. Namun, tim pelatih tidak menyalahkannya atas kejadian tersebut.
Di luar gol tersebut, sempat terjadi insiden protes yang dilakukan tim PSM di laga ini. Ada sebuah momen, di menit ke-65, ketika sontekan M. Rahmat sempat dianggap gol. Namun, hakim garis mengangkat bendera dan gol itu dianulir.
"Yang saya lihat, bola memang belum melewati garis. Tapi, saya tidak mengerti keputusan yang diambil wasit," jelasnya.
Setelah Arema tertinggal untuk kali kedua, Rafli mengaku sudah berjuang keras untuk kembali menyeimbangkan kedudukan. Tetapi, waktu yang tersisa tidak mencukupi lagi. "Kami sudah berusaha keras untuk dapat poin di kandang lawan," pungkasnya mengakhiri pembicaraan.